Pahami Fase Perkembangan Fisik Motorik Usia Bayi hingga Usia Sekolah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, perkembangan fisik anak dari bayi hingga usia sekolah adalah perjalanan yang penuh dengan perubahan signifikan. Memahami tahapan ini penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan bahwa anak berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Nah, artikel kali ini akan mengulas fase-fase utama perkembangan fisik anak, mulai dari bayi baru lahir hingga mereka memasuki usia sekolah, dengan fokus pada pencapaian motorik kasar dan halus di setiap tahap.

1. Masa Bayi Baru Lahir (0-3 Bulan)

Pada fase ini, perkembangan fisik bayi ditandai oleh pertumbuhan yang sangat cepat. Berat badan bayi biasanya bertambah sekitar 150-200 gram per minggu, dan panjang tubuhnya juga bertambah dengan cepat.

  • Perkembangan Motorik Kasar: Bayi mulai mengembangkan kontrol kepala, yang merupakan pencapaian penting di tahap ini. Pada bulan pertama, kepala bayi masih membutuhkan penopang, tetapi pada usia 3 bulan, bayi biasanya mulai mampu mengangkat kepala saat ditengkurapkan (tummy time).
  • Perkembangan Motorik Halus: Pada tahap ini, refleks genggam (grasp reflex) terlihat jelas. Bayi cenderung menggenggam jari atau benda kecil yang diletakkan di tangan mereka. Selain itu, mereka mulai menunjukkan kemampuan untuk mengikuti objek dengan mata mereka, meskipun gerakannya masih terbatas.

2. Masa Bayi (4-12 Bulan)

Pada periode ini, bayi mulai menunjukkan perkembangan yang lebih signifikan dalam kemampuan fisik mereka. Ini adalah tahap di mana mereka mulai bergerak secara mandiri dan mulai menjelajahi dunia di sekitar mereka.

  • Perkembangan Motorik Kasar: Pada usia 4 hingga 6 bulan, bayi biasanya mulai berguling dari punggung ke perut dan sebaliknya. Pada usia 7 hingga 9 bulan, mereka mulai duduk tanpa dukungan dan merangkak. Menjelang usia 12 bulan, banyak bayi yang sudah bisa berdiri dengan bantuan dan beberapa bahkan mulai mengambil langkah pertama mereka.
  • Perkembangan Motorik Halus: Keterampilan motorik halus juga berkembang pesat. Bayi mulai menggunakan ibu jari dan jari telunjuk mereka untuk mengambil benda kecil, yang dikenal sebagai “pincer grasp”. Mereka juga mulai menunjukkan minat dalam memberi makan diri sendiri dengan tangan.

3. Masa Balita (1-3 Tahun)

Fase balita adalah periode di mana anak-anak mulai menunjukkan kemandirian yang lebih besar melalui perkembangan fisik yang cepat.

  • Perkembangan Motorik Kasar: Anak-anak pada usia ini biasanya mulai berjalan dengan mantap, dan pada usia 2 tahun, mereka mulai berlari, melompat, dan menaiki tangga dengan bantuan. Pada usia 3 tahun, kebanyakan anak sudah bisa naik sepeda roda tiga dan menunjukkan kemampuan fisik yang lebih kompleks seperti melempar dan menangkap bola.
  • Perkembangan Motorik Halus: Keterampilan motorik halus balita juga meningkat, memungkinkan mereka untuk melakukan tugas-tugas seperti makan dengan sendok dan garpu, menggambar garis dan lingkaran, serta membangun menara dari balok.

4. Masa Prasekolah (3-5 Tahun)

Pada fase prasekolah, anak-anak mulai mengasah keterampilan motorik mereka dengan lebih baik, baik itu motorik kasar maupun halus.

  • Perkembangan Motorik Kasar: Anak-anak prasekolah biasanya dapat berlari dengan lebih cepat dan mantap, melompat dengan kaki bersama-sama, dan menyeimbangkan diri di satu kaki. Mereka juga mulai tertarik pada permainan fisik yang lebih terstruktur seperti bermain sepak bola atau mengikuti kegiatan menari.
  • Perkembangan Motorik Halus: Anak-anak pada usia ini mulai dapat menggambar bentuk-bentuk sederhana, menulis huruf dan angka, serta menggunakan gunting dengan lebih baik. Mereka juga mulai menunjukkan ketertarikan pada kegiatan yang memerlukan ketelitian dan koordinasi tangan-mata yang baik.

5. Masa Usia Sekolah (6-12 Tahun)

Memasuki usia sekolah, anak-anak menunjukkan perkembangan fisik yang lebih matang, yang mempersiapkan mereka untuk aktivitas fisik yang lebih kompleks dan terstruktur.

  • Perkembangan Motorik Kasar: Pada usia ini, anak-anak mampu berpartisipasi dalam berbagai olahraga dan aktivitas fisik dengan keterampilan yang lebih baik. Mereka menunjukkan peningkatan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi, yang memungkinkan mereka untuk bermain bola, berenang, dan melakukan aktivitas fisik lainnya dengan lebih terampil.
  • Perkembangan Motorik Halus: Keterampilan motorik halus anak usia sekolah memungkinkan mereka untuk menulis dengan lebih cepat dan rapi, menggunakan alat tulis dengan baik, serta melakukan proyek-proyek seni yang lebih rumit. Mereka juga mulai belajar mengikat tali sepatu dan melakukan tugas sehari-hari dengan lebih mandiri.

Perkembangan fisik anak dari bayi hingga usia sekolah adalah proses yang berkelanjutan dan penuh dengan pencapaian penting. Memahami fase-fase utama dalam perkembangan ini sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan dukungan yang tepat. Dengan perhatian yang cermat pada setiap tahap perkembangan, anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan aktif, siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.

Mengamati perkembangan fisik anak secara dekat juga penting untuk mendeteksi adanya kelainan atau keterlambatan perkembangan sejak dini. Jika orang tua atau pengasuh memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anak, konsultasi dengan dokter anak atau ahli perkembangan anak sangat dianjurkan.***

Ilustrasi: Pexels

Referensi :

  • Mayo Clinic. (2021). Infant Development: Milestones from 1 to 3 months. Retrieved from Mayo Clinic.
  • CDC. (2021). Important Milestones: Your Child by Six Years. Retrieved from CDC.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *