MYHOMMY.ID – Parents, mengajarkan anak untuk berdoa adalah salah satu cara orang tua memperkenalkan anak pada agama Islam sejak dini. Dalam Islam, doa adalah sarana komunikasi langsung dengan Allah Ta’ala dan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim.
Rasulullah telah memberikan contoh banyak doa yang dapat kita ajarkan kepada anak sesuai sunnah. Mengajarkan doa sesuai sunnah tidak hanya memperkaya ibadah anak, tetapi juga menumbuhkan kedekatan dengan Allah sejak usia dini.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara mengajarkan anak untuk berdoa sesuai sunnah secara efektif, dilengkapi dengan tips, doa-doa penting, dan manfaat dari mengajarkan doa kepada anak.
Mengapa Penting Mengajarkan Anak Berdoa?
Mengajarkan doa kepada anak memiliki banyak manfaat yang mendalam. Berikut beberapa alasannya:
- Mengenalkan Anak kepada Allah
Melalui doa, anak akan memahami bahwa ada kekuatan lebih besar yang selalu mendengar dan mengetahui segala hal. Anak diajak untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan menyadari kebesaran-Nya. - Membangun Kebiasaan Positif Sejak Dini
Anak-anak yang diajarkan untuk berdoa sejak dini akan lebih mudah menjadikan doa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Doa bisa menjadi solusi pertama saat mereka menghadapi kesulitan atau merasa bahagia. - Menumbuhkan Rasa Syukur dan Kerendahan Hati
Doa mengajarkan anak untuk bersyukur atas nikmat yang mereka terima setiap hari, baik nikmat kesehatan, keluarga, maupun segala hal kecil lainnya. Ini juga menanamkan sikap tawakal (berserah diri) kepada Allah dalam setiap keadaan. - Melindungi Anak dari Gangguan Setan dan Bahaya
Doa sesuai sunnah seperti doa sebelum tidur, doa keluar rumah, dan doa perlindungan dari kejahatan adalah cara untuk melindungi anak dari gangguan setan dan bahaya yang tak terlihat.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengajarkan Doa?
Mengajarkan anak untuk berdoa bisa dimulai sejak dini, bahkan sebelum mereka bisa berbicara. Pada usia bayi, orang tua bisa mulai dengan membaca doa-doa pendek sambil menggendong atau menidurkan anak. Ketika anak sudah mulai berbicara, mereka bisa diajak menghafal doa-doa yang lebih panjang. Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan doa termasuk:
- Sebelum tidur
- Setelah bangun tidur
- Sebelum makan
- Ketika masuk dan keluar rumah
- Saat berpakaian
- Saat berada dalam perjalanan
Mengajarkan doa pada saat-saat ini tidak hanya akan membantu anak menghafal doa, tetapi juga membiasakan mereka untuk berdoa di waktu yang tepat.
Doa-Doa Sesuai Sunnah yang Bisa Diajarkan kepada Anak
Ada banyak doa yang diajarkan Rasulullah yang bisa diperkenalkan kepada anak-anak. Berikut adalah beberapa doa yang penting dan sederhana yang sesuai dengan sunnah:
- Doa Sebelum Makan
Bismillah, artinya “Dengan menyebut nama Allah.”
Ajarkan anak untuk mengucapkan doa pendek ini sebelum mereka makan, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. - Doa Setelah Makan
Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana muslimin.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum, dan menjadikan kami sebagai Muslim.” - Doa Sebelum Tidur
Bismika Allahumma amutu wa ahyaa.
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.” - Doa Bangun Tidur
Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami akan kembali.” - Doa Masuk Kamar Mandi
Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khabaits.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan perempuan.” - Doa Keluar Rumah
Bismillah, tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan selain dengan Allah.”
Tips Mengajarkan Anak Doa Sesuai Sunnah
Mengajarkan doa kepada anak bisa menjadi proses yang menyenangkan jika dilakukan dengan cara yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Ajarkan dengan Teladan
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua rutin berdoa, anak-anak akan mengikuti kebiasaan tersebut. Pastikan Anda berdoa di depan mereka dan ajak mereka untuk ikut serta. - Gunakan Bahasa yang Sederhana
Mulailah dengan doa-doa yang pendek dan mudah diingat. Anak-anak akan lebih mudah menghafal doa-doa singkat seperti “Bismillah” atau “Alhamdulillah.” - Buat Kegiatan yang Menyenangkan
Anda bisa membuat permainan atau lagu yang melibatkan doa-doa sehari-hari. Menggabungkan elemen menyenangkan akan membantu anak lebih tertarik untuk belajar doa. - Beri Pujian dan Motivasi
Ketika anak berhasil menghafal atau mengucapkan doa dengan benar, beri pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk motivasi. Ini akan membuat mereka merasa senang dan ingin terus belajar doa-doa lainnya. - Konsisten dalam Mengajarkan Doa
Jadikan pengajaran doa sebagai bagian dari rutinitas harian anak. Misalnya, ajarkan doa sebelum tidur setiap malam atau doa sebelum makan setiap kali mereka duduk di meja makan. - Ceritakan Kisah Nabi yang Berkaitan dengan Doa
Cerita-cerita dari kehidupan Rasulullah dapat membuat anak lebih tertarik untuk belajar doa. Misalnya, ceritakan kisah Nabi yang selalu berdoa sebelum tidur atau ketika keluar rumah.
Mengatasi Tantangan dalam Mengajarkan Doa
Tidak jarang anak-anak merasa bosan atau kurang tertarik untuk menghafal doa. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi adalah:
- Anak kesulitan menghafal: Mulailah dengan doa-doa pendek dan ajak mereka mengucapkannya berulang-ulang. Jangan terburu-buru; biarkan anak menghafal sesuai kemampuan mereka.
- Kurangnya konsistensi: Orang tua harus selalu konsisten dalam mengajarkan dan membiasakan anak berdoa. Jika anak melihat orang tua tidak konsisten, mereka juga akan merasa tidak perlu untuk berdoa.
- Anak merasa doa terlalu panjang: Bagi anak-anak yang lebih kecil, doa yang panjang mungkin terasa membingungkan. Ajak mereka menghafal per bagian dan ulangi secara perlahan.
Manfaat Mengajarkan Anak Berdoa Sesuai Sunnah
Mengajarkan doa sesuai sunnah memiliki banyak manfaat positif bagi perkembangan anak, baik dari segi spiritual, emosional, maupun mental:
- Spiritual: Anak akan tumbuh dengan rasa kedekatan kepada Allah dan keyakinan bahwa Allah selalu bersama mereka dalam setiap situasi.
- Emosional: Doa dapat menjadi pelipur lara bagi anak-anak yang merasa cemas, takut, atau sedih. Mereka akan merasa lebih tenang setelah berdoa.
- Mental: Menghafal doa-doa akan meningkatkan kemampuan kognitif anak, termasuk daya ingat dan konsentrasi.
Mengajarkan anak berdoa sesuai sunnah adalah tanggung jawab yang harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan konsistensi. Dengan mengenalkan doa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah dan memiliki kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa. Jadikan pengajaran doa sebagai momen yang menyenangkan dan bermakna, sehingga anak akan merasa senang dalam beribadah.
Dengan panduan dan tips di atas, Anda bisa mulai mengajarkan doa sesuai sunnah kepada anak secara efektif dan menyenangkan.
Ilustrasi : Pexels/ mohammad ramezani
Referensi:
- QS. Al-Baqarah: 186, QS. Ghafir: 60, dan QS. Al-A’raf: 55.
- Hadits-hadits sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi tentang doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah
- Kitab Adab al-Mufrad (Imam Bukhari) dan Kitab Hisnul Muslim
- Buku Parenting Nabawiyah oleh Ahmad Syauqi Ibrahim dan Fiqh Tarbiyah Aulad oleh Abdul Mun’im Ibrahim Al-Hafnawi tentang cara mendidik anak menurut ajaran Islam, termasuk mengajarkan doa.
0 Comments