9 Kiat Mengajarkan Anak Adab Makan dan Minum Menurut Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, mengajarkan adab makan dan minum kepada anak-anak merupakan bagian penting dari pendidikan dalam Islam. Selain menunjukkan kesopanan dan tata krama, adab makan juga mencerminkan sikap syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan.

Dalam Islam, makan dan minum tidak hanya sekadar aktivitas fisik, melainkan juga ibadah yang dapat mendatangkan pahala jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan agama.

Agar anak-anak dapat tumbuh dengan perilaku yang baik dan adab yang sesuai ajaran Islam, orang tua perlu memberikan bimbingan sejak dini. Berikut ini kita akan membahas cara mengajarkan anak tentang adab makan dan minum dalam Islam secara komprehensif dan praktis.

1. Menjelaskan Pentingnya Adab Makan dan Minum dalam Islam

Langkah pertama dalam mengajarkan anak tentang adab makan dan minum adalah memberikan pemahaman tentang mengapa hal ini penting dalam Islam. Anak-anak perlu diajarkan bahwa Islam mengajarkan kita untuk bersyukur atas makanan dan minuman yang kita konsumsi, karena semuanya adalah pemberian dari Allah. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam juga memberikan contoh adab makan dan minum yang baik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Penjelasan yang bisa diberikan kepada anak:

  • “Makan dan minum adalah nikmat yang diberikan oleh Allah, jadi kita harus menghormati dan mensyukurinya.”
  • “Jika kita mengikuti adab makan seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, Allah akan memberikan berkah pada makanan dan minuman kita.”

2. Mengajarkan Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Salah satu elemen penting dalam adab makan dan minum dalam Islam adalah membaca doa sebelum dan sesudah makan. Membaca doa adalah cara untuk memulai makan dengan niat yang baik dan bersyukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan. Anak-anak bisa diajarkan doa-doa ini sejak dini dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.

Doa sebelum makan: “Bismillah” (Dengan nama Allah). Jika anak sudah lebih besar, ajarkan versi lebih panjang: “Bismillahi wa ‘ala barakatillah” (Dengan nama Allah dan atas berkah-Nya).
Doa setelah makan: “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah). Untuk anak yang lebih besar, bisa diajarkan doa lengkap: “Alhamdulillahilladzi at’amana wasaqana waja’alana muslimin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum, dan menjadikan kami sebagai orang Muslim).

Tips Mengajarkan Doa kepada Anak:

  • Ucapkan doa bersama-sama setiap kali makan untuk membiasakan anak.
  • Jelaskan bahwa doa adalah cara untuk bersyukur kepada Allah.
  • Gunakan kartu doa atau poster di dapur atau ruang makan agar anak lebih mudah mengingat.

3. Mengajarkan Makan dengan Tangan Kanan

Salah satu adab penting dalam Islam adalah makan dan minum dengan tangan kanan. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanan, dan jika minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dan minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim). Orang tua dapat mengajarkan ini sejak anak masih kecil agar menjadi kebiasaan seumur hidup.

Tips Praktis:

  • Mulailah mengingatkan anak untuk selalu makan dan minum dengan tangan kanan.
  • Ketika anak secara tidak sengaja menggunakan tangan kiri, beri tahu dengan lembut, “Yuk, makan dan minum dengan tangan kanan seperti yang diajarkan oleh Rasulullah.”
  • Jika anak belum terbiasa, lakukan latihan dengan makan camilan ringan atau minum air menggunakan tangan kanan.

4. Mengajarkan Anak untuk Tidak Mencela Makanan

Islam mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa pun yang kita makan dan minum. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai makanan, beliau memakannya, dan jika tidak, beliau meninggalkannya tanpa berkomentar buruk. Ini adalah ajaran penting yang dapat diajarkan kepada anak-anak agar mereka belajar menghargai makanan apa pun yang disajikan.

Cara Mengajarkan:

  • Ajarkan anak untuk selalu bersyukur atas makanan yang ada, baik enak atau kurang sesuai selera.
  • Jika anak mulai mencela makanan, katakan dengan lembut bahwa dalam Islam kita diajarkan untuk menghargai semua makanan, karena itu adalah nikmat dari Allah.
  • Berikan contoh bagaimana Anda sendiri tidak mencela makanan di depan anak-anak.

5. Makan dengan Porsi yang Cukup dan Tidak Berlebihan

Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam hal makan dan minum. Makan dengan porsi yang cukup adalah bentuk pengendalian diri dan rasa syukur atas nikmat Allah. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang dapat menegakkan punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.” (HR. Tirmidzi).

Tips:

  • Ajarkan anak untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan.
  • Berikan contoh dengan mengatur porsi makan yang sesuai bagi anak.
  • Jelaskan kepada anak pentingnya menjaga kesehatan dengan tidak makan terlalu banyak, dan kaitkan dengan ajaran Islam.

6. Duduk dengan Tenang Saat Makan dan Minum

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya untuk duduk dengan tenang ketika makan dan minum. Makan dan minum sambil berdiri atau berjalan bukanlah kebiasaan yang dianjurkan dalam Islam. Mengajarkan anak untuk duduk dengan tenang tidak hanya membuat mereka lebih menghargai makanan, tetapi juga mencegah kebiasaan makan yang tergesa-gesa.

Cara Mengajarkan:

  • Saat makan bersama, pastikan anak duduk dengan nyaman di kursi atau lantai jika makan ala lesehan.
  • Hindari memberikan makanan atau minuman saat anak berdiri atau berlari-lari, meski mereka sedang sibuk bermain.
  • Jelaskan bahwa makan dengan tenang membantu pencernaan dan sesuai dengan sunnah Nabi.

7. Makan dari Bagian yang Terdekat

Dalam Islam, dianjurkan untuk makan dari bagian makanan yang terdekat dengan kita. Ini adalah bentuk kesopanan dan adab yang diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Beliau bersabda: “Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tips Mengajarkan:

  • Ketika makan bersama keluarga, ingatkan anak untuk mengambil makanan dari bagian yang ada di depannya terlebih dahulu.
  • Ajarkan anak untuk tidak langsung menjangkau makanan yang jauh atau mengambil makanan dari piring orang lain tanpa izin.

8. Menghindari Meniup Makanan dan Minuman

Islam juga mengajarkan untuk tidak meniup makanan atau minuman yang masih panas. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam melarang meniup makanan atau minuman, karena dianggap kurang sopan dan juga tidak higienis. Sebagai pengganti, anak bisa diajarkan untuk menunggu hingga makanan atau minuman menjadi lebih dingin.

Cara Mengajarkan:

  • Beri tahu anak bahwa meniup makanan atau minuman bukanlah kebiasaan yang baik.
  • Ajarkan mereka untuk bersabar menunggu makanan dingin atau meniup dengan cara yang tidak langsung menyentuh makanan.

9. Berbagi Makanan dengan Orang Lain

Islam sangat menganjurkan untuk berbagi makanan dengan orang lain, terutama dengan orang yang membutuhkan. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Makanan untuk satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan untuk dua orang cukup untuk empat orang, dan makanan untuk empat orang cukup untuk delapan orang.” (HR. Muslim). Mengajarkan anak untuk berbagi makanan adalah bagian dari menanamkan nilai kepedulian sosial.

Cara Mengajarkan:

  • Libatkan anak dalam kegiatan berbagi makanan, seperti sedekah makanan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan.
  • Ajarkan anak untuk menawarkan makanan kepada teman-temannya atau berbagi camilan saat bermain bersama.

Mengajarkan adab makan dan minum kepada anak-anak merupakan bagian dari pendidikan akhlak yang penting dalam Islam. Dengan mengikuti panduan ini, anak-anak akan belajar bagaimana bersikap sopan, penuh syukur, dan menjaga kesehatan dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk dalam hal makan dan minum. Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan adab-adab ini, karena anak-anak akan belajar dari apa yang mereka lihat dan alami sehari-hari.

Ilustrasi: Pexels/Timur Weber

Referensi:

  1. Hadits Riwayat Muslim.
  2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
  3. Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa Nihayah, Jilid 1.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *