MYHOMMY.ID – Parents, kemampuan berbicara pada balita merupakan bagian penting dari perkembangan bahasa dan komunikasi yang akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Saat balita mulai mengucapkan kata-kata pertama, orang tua sering kali merasa kagum dan penasaran bagaimana cara mendukung perkembangan ini lebih lanjut.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai cara meningkatkan kemampuan berbicara balita, yang disertai dengan berbagai tips dan aktivitas yang bisa dilakukan sehari-hari.
Tahapan Perkembangan Bicara pada Balita
Sebelum memahami cara meningkatkan kemampuan berbicara balita, penting untuk mengenali tahapan perkembangan bicara mereka. Setiap anak tumbuh pada kecepatan yang berbeda, namun ada beberapa tonggak umum yang bisa dijadikan acuan.
- Usia 12-18 bulan: Pada tahap ini, balita biasanya mulai mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “dada.” Mereka mungkin juga sudah bisa memahami beberapa perintah sederhana seperti “ambil bola” atau “beri cium.”
- Usia 18-24 bulan: Balita mulai menambah kosakata mereka dan dapat menggabungkan dua kata menjadi frasa seperti “makan apel” atau “main bola.” Pada usia 2 tahun, balita mungkin sudah memiliki kosakata sekitar 50 hingga 100 kata.
- Usia 24-36 bulan: Pada usia ini, kemampuan berbicara balita berkembang dengan pesat. Mereka mulai mampu mengucapkan kalimat yang lebih panjang, menjawab pertanyaan sederhana, dan mengungkapkan perasaan mereka dengan lebih baik.
Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berbicara Balita
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan kemampuan berbicara balita, baik dari segi internal maupun eksternal.
- Keturunan dan Genetik: Beberapa balita mungkin memiliki kecenderungan genetik yang mempengaruhi kapan dan seberapa cepat mereka belajar berbicara.
- Lingkungan Sosial: Lingkungan sosial yang kaya bahasa sangat penting. Semakin sering anak mendengar percakapan dan berinteraksi dengan orang lain, semakin cepat mereka mempelajari kata-kata dan frasa baru.
- Keterlibatan Orang Tua: Orang tua yang aktif berbicara dengan anak mereka, membacakan cerita, dan merespons upaya anak untuk berkomunikasi akan membantu mempercepat perkembangan bahasa.
Cara Meningkatkan Kemampuan Berbicara Balita
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung perkembangan kemampuan berbicara pada balita.
1. Berbicara dengan Jelas dan Sering
Salah satu cara terbaik untuk membantu balita mengembangkan keterampilan berbicara adalah dengan berbicara langsung kepada mereka. Gunakan kalimat yang jelas dan sederhana, serta berbicaralah dengan nada suara yang lambat sehingga anak dapat mengikuti. Sebisa mungkin, hindari penggunaan “baby talk” karena ini dapat membingungkan anak tentang cara berbicara yang benar.
Contoh aktivitas:
- Saat berjalan di taman, jelaskan apa yang Anda lihat. “Lihat, itu burung sedang terbang. Burung itu berwarna hitam.”
2. Perbanyak Membaca Buku
Membacakan buku kepada balita bukan hanya meningkatkan kemampuan berbicara tetapi juga memperluas kosakata mereka. Pilih buku-buku dengan gambar menarik yang memiliki kata-kata sederhana. Buku interaktif yang melibatkan anak, seperti buku suara atau buku dengan permukaan yang bisa disentuh, juga dapat membantu balita berinteraksi lebih aktif.
Contoh aktivitas:
- Setiap malam, buat rutinitas membaca buku. Ajak balita untuk menunjuk gambar dan menamai objek yang ada di dalam buku.
3. Bernyanyi dan Menggunakan Musik
Musik dan lagu adalah cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan kata-kata baru kepada balita. Lagu-lagu anak dengan lirik sederhana seperti “Twinkle, Twinkle, Little Star” atau “Bintang Kecil” dapat membantu balita mempelajari pola suara dan ritme bahasa.
Contoh aktivitas:
- Ajak balita untuk ikut bernyanyi atau mengisi bagian lirik yang kosong. Misalnya, saat menyanyikan “Bintang Kecil,” berhenti di tengah lirik dan biarkan anak melengkapi kata yang hilang.
4. Gunakan Bahasa Tubuh dan Ekspresi Wajah
Selain kata-kata, balita juga belajar berkomunikasi melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Saat berbicara dengan mereka, cobalah menggunakan gerakan tangan, menunjuk, atau menampilkan ekspresi wajah yang sesuai dengan apa yang Anda bicarakan. Ini akan membantu balita memahami hubungan antara kata-kata dan maknanya.
Contoh aktivitas:
- Saat Anda mengatakan “besar” tunjukkan dengan merentangkan tangan lebar-lebar, dan saat mengatakan “kecil,” tunjukkan dengan merapatkan jari-jari.
5. Beri Balita Kesempatan untuk Berbicara
Memberi kesempatan bagi balita untuk berbicara sama pentingnya dengan berbicara kepada mereka. Hindari mendominasi percakapan dan beri jeda setelah bertanya sesuatu agar balita bisa merespons, meskipun hanya dengan beberapa kata atau gerakan.
Contoh aktivitas:
- Saat makan, ajukan pertanyaan sederhana seperti “Kamu mau apel atau pisang?” dan tunggu hingga balita memberikan respons.
6. Perluas Jawaban Balita
Ketika balita mulai mengucapkan kata-kata atau frasa, coba perbaiki dan perluas apa yang mereka katakan. Jika anak berkata “bola,” Anda bisa menjawab dengan “Ya, itu bola merah. Kita bisa bermain dengan bola nanti.”
Contoh aktivitas:
- Ketika balita menyebut nama sebuah objek, tambahkan lebih banyak deskripsi tentang warna, ukuran, atau apa yang dapat dilakukan dengan objek tersebut.
Kapan Harus Khawatir tentang Keterlambatan Bicara?
Meskipun setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, ada beberapa tanda keterlambatan bicara yang perlu diwaspadai:
- Pada usia 12 bulan, balita belum mengucapkan kata-kata seperti “mama” atau “dada.”
- Pada usia 18 bulan, balita tidak menunjukkan minat untuk berbicara atau hanya mengucapkan sedikit kata-kata.
- Pada usia 2 tahun, balita tidak bisa menggabungkan dua kata menjadi frasa sederhana.
Jika Anda khawatir bahwa balita Anda mengalami keterlambatan bicara, segera konsultasikan dengan dokter anak atau terapis bicara. Beberapa kondisi seperti gangguan pendengaran atau autisme bisa mempengaruhi kemampuan bicara, dan penanganan dini sangat penting.
Meningkatkan kemampuan berbicara balita membutuhkan kesabaran dan perhatian dari orang tua serta pengasuh. Dengan berbicara secara aktif, membaca, menyanyi, dan memberi kesempatan kepada balita untuk mengekspresikan diri, orang tua dapat mendukung perkembangan bahasa anak secara efektif. Ingat, setiap balita memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, jadi penting untuk memberikan dukungan dan stimulasi yang konsisten tanpa terburu-buru. Jika ada kekhawatiran, berkonsultasilah dengan profesional untuk mendapatkan saran yang tepat.
Ilustrasi: Pexels/William Fortunato
Referensi:
- American Speech-Language-Hearing Association. (2023). “Developmental Milestones.” www.asha.org.
- Mayo Clinic. (2022). “Speech Delay in Children.” www.mayoclinic.org.
- Zero to Three. (2023). “How to Support Your Child’s Communication Skills.” www.zerotothree.org.
0 Comments