Mengatasi Perilaku Menggigit pada Balita, Begini Caranya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Perilaku menggigit pada balita adalah salah satu hal yang sering menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Meski umum terjadi, menggigit bisa menimbulkan masalah, baik bagi anak itu sendiri maupun lingkungan sosialnya.

Menggigit sering terjadi di tempat-tempat seperti sekolah, taman bermain, atau bahkan di rumah. Berikut ini akan dijelaskan penyebab perilaku menggigit pada balita, bagaimana cara mengatasinya, serta strategi yang efektif untuk mencegah perilaku ini.

Mengapa Balita Menggigit?

Perilaku menggigit pada balita bisa dipicu oleh berbagai faktor. Memahami alasan di balik tindakan ini dapat membantu orang tua dan pengasuh mengambil langkah yang tepat untuk menghentikannya.

1. Tahap Perkembangan

Balita masih berada pada tahap awal perkembangan komunikasi mereka. Menggigit kadang-kadang menjadi cara mereka mengekspresikan diri, terutama jika mereka belum mampu mengungkapkan perasaan atau kebutuhan mereka dengan kata-kata. Ini bisa termasuk frustasi, kegembiraan, atau keinginan untuk mendapatkan perhatian.

2. Tumbuh Gigi

Selama masa pertumbuhan gigi, banyak balita mengalami ketidaknyamanan pada gusi. Menggigit sesuatu dapat memberikan sedikit rasa lega dari nyeri tumbuh gigi. Ini adalah alasan umum bagi bayi dan balita yang lebih muda untuk menggigit.

3. Eksplorasi Dunia

Balita menggunakan mulut mereka untuk menjelajahi dunia, termasuk menggigit. Mereka mungkin menggigit sebagai cara untuk mengetahui bagaimana tekstur suatu objek, atau sekadar menguji reaksi dari orang lain.

4. Rasa Frustrasi atau Ketidakmampuan Mengendalikan Emosi

Perilaku menggigit juga bisa menjadi ekspresi dari rasa frustasi. Balita yang belum memiliki kontrol penuh atas emosi mereka mungkin menggigit ketika merasa marah, terancam, atau ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

5. Mencari Perhatian

Kadang-kadang, balita menggigit sebagai cara untuk mendapatkan perhatian. Jika mereka merasa tidak diperhatikan, perilaku menggigit bisa menjadi cara untuk menarik perhatian dari orang dewasa di sekitar mereka, meskipun perhatian tersebut bersifat negatif.

Cara Mengatasi Perilaku Menggigit pada Balita

Jika balita Anda sering menggigit, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghentikan perilaku ini. Setiap anak memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menggigit, jadi penting untuk mencari tahu penyebabnya sebelum menentukan cara penanganannya.

1. Tetap Tenang dan Jangan Bereaksi Berlebihan

Saat balita menggigit, sangat penting bagi orang tua atau pengasuh untuk tetap tenang. Berteriak atau bereaksi dengan keras hanya akan memperburuk situasi. Balita bisa jadi semakin cenderung menggigit jika mereka melihat hal tersebut sebagai cara untuk mendapatkan perhatian besar.

2. Berikan Penjelasan Singkat

Segera setelah balita menggigit, berikan respons yang jelas dan singkat. Katakan sesuatu seperti, “Menggigit itu menyakitkan, kita tidak menggigit teman atau orang lain.” Gunakan nada tegas, namun tetap tenang. Pastikan anak memahami bahwa menggigit adalah tindakan yang salah.

3. Alihkan Perhatian

Jika balita terlihat frustrasi atau lelah, coba alihkan perhatiannya sebelum mereka menggigit. Berikan mainan yang aman untuk digigit jika balita sedang tumbuh gigi. Mainan seperti teether bisa menjadi solusi bagi balita yang membutuhkan sesuatu untuk digigit.

4. Ajarkan Anak Cara Menyampaikan Perasaannya

Salah satu alasan utama balita menggigit adalah ketidakmampuan mereka untuk mengekspresikan emosi dengan kata-kata. Ajarkan anak kosakata dasar untuk mengungkapkan perasaan mereka. Misalnya, ajarkan mereka untuk mengatakan “saya marah” atau “saya tidak suka” daripada menggigit.

Contoh aktivitas:

  • Gunakan boneka atau gambar untuk menggambarkan situasi ketika seseorang marah, sedih, atau senang. Ajarkan balita cara bereaksi terhadap perasaan tersebut dengan kata-kata yang tepat.

5. Beri Konsekuensi yang Konsisten

Jika balita terus menggigit meskipun telah diperingatkan, berikan konsekuensi yang konsisten. Misalnya, jika mereka menggigit saat bermain dengan teman, Anda bisa menghentikan permainan untuk beberapa saat. Namun, pastikan konsekuensinya masuk akal dan sesuai dengan usia anak.

6. Perkuat Perilaku Positif

Puji balita ketika mereka menunjukkan perilaku yang baik. Jika anak mulai menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri, beri mereka pujian seperti, “Bagus sekali, kamu sudah bisa bilang bahwa kamu marah.” Ini akan mendorong mereka untuk lebih sering menggunakan komunikasi verbal daripada tindakan fisik seperti menggigit.

7. Pantau Situasi yang Memicu Menggigit

Amati situasi-situasi tertentu yang memicu perilaku menggigit. Apakah balita menggigit ketika mereka lelah, lapar, atau sedang bermain dengan teman yang merebut mainannya? Dengan memahami pemicu ini, Anda bisa mengantisipasi dan mencegah perilaku menggigit sebelum terjadi.

Mengatasi Menggigit di Lingkungan Sosial

Menggigit sering kali menjadi masalah yang lebih besar ketika terjadi di lingkungan sosial, seperti di tempat penitipan anak atau saat bermain dengan teman-temannya. Berikut beberapa cara untuk menangani perilaku menggigit di lingkungan yang lebih luas:

1. Bekerjasama dengan Pengasuh atau Guru

Jika balita menggigit di tempat penitipan anak atau sekolah, sangat penting untuk bekerja sama dengan pengasuh atau guru. Pastikan Anda berada pada satu pemahaman mengenai penanganan yang konsisten. Anak-anak membutuhkan pendekatan yang sama baik di rumah maupun di luar rumah.

2. Pantau Interaksi dengan Teman Sebaya

Balita yang menggigit saat bermain dengan teman sebaya mungkin merasa terancam atau frustrasi. Cobalah untuk memantau interaksi mereka dengan lebih dekat dan alihkan perhatian mereka jika Anda melihat tanda-tanda frustrasi. Beri balita pilihan lain untuk menyelesaikan konflik, seperti berbicara atau menggunakan kata-kata.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Profesional?

Meskipun menggigit adalah bagian normal dari perkembangan balita, ada beberapa kasus di mana perilaku ini mungkin memerlukan intervensi profesional. Jika balita terus menggigit secara konsisten setelah usia 3 tahun atau jika perilaku ini semakin agresif, konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog anak. Mereka dapat membantu menentukan apakah ada faktor yang mendasari seperti masalah emosional atau perkembangan yang memerlukan perhatian lebih.

Perilaku menggigit pada balita adalah bagian umum dari fase perkembangan mereka, namun harus segera diatasi agar tidak berkembang menjadi kebiasaan yang merugikan. Dengan pendekatan yang konsisten, tenang, dan positif, orang tua dapat membantu balita belajar mengendalikan emosi dan mengekspresikan diri dengan cara yang lebih tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional jika perilaku menggigit berlangsung terus-menerus atau semakin mengkhawatirkan.

Ilustrasi: Pexels/Artempodrez

Referensi:

  1. American Academy of Pediatrics. (2023). “How to Stop Your Child from Biting.” www.aap.org.
  2. Zero to Three. (2023). “Why Do Toddlers Bite?” www.zerotothree.org.
  3. Mayo Clinic. (2022). “Biting in Toddlers: What Parents Can Do.” www.mayoclinic.org.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *