Anak Suka Makan Manis? Waspadai Penyakit karena Kelebihan Gula

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, kecenderungan anak-anak untuk menyukai makanan manis adalah hal yang umum. Namun, kelebihan konsumsi gula dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Lalu, apa dampak negatif dari kelebihan gula pada anak, cara mengatasi kebiasaan ini, dan pentingnya pola makan sehat? Yuk simak uraiannya,

Mengapa Anak Suka Makanan Manis?

Anak-anak memiliki preferensi alami terhadap rasa manis. Hal ini berkaitan dengan evolusi di mana rasa manis sering kali menandakan makanan yang kaya energi dan aman untuk dimakan. Selain itu, banyak makanan dan minuman yang dirancang khusus untuk menarik perhatian anak-anak dengan rasa manis yang berlebihan.

Statistik Konsumsi Gula di Indonesia

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, konsumsi gula tambahan di kalangan anak-anak Indonesia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Rata-rata anak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula tambahan setiap harinya, jauh melebihi rekomendasi WHO yang hanya 10% dari total kalori harian.

Dampak Kelebihan Gula pada Kesehatan Anak

Kelebihan konsumsi gula dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang sering muncul:

1. Obesitas

Salah satu dampak paling nyata dari kelebihan gula adalah peningkatan risiko obesitas. Makanan manis cenderung tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Anak yang mengonsumsi terlalu banyak gula berisiko mengalami kelebihan berat badan, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

2. Diabetes Tipe 2

Kelebihan gula dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2. Menurut WHO, jumlah kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak semakin meningkat secara global, dan konsumsi gula berlebihan menjadi salah satu penyebabnya.

3. Kerusakan Gigi

Konsumsi gula yang tinggi juga berhubungan dengan kerusakan gigi. Bakteri dalam mulut memfermentasi gula dan menghasilkan asam, yang merusak enamel gigi. Menurut Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI), anak-anak yang sering mengonsumsi makanan manis memiliki risiko lebih tinggi mengalami gigi berlubang.

4. Gangguan Perilaku dan Konsentrasi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan gula dapat berkontribusi pada masalah perilaku, seperti hiperaktifitas. Gula dapat mempengaruhi kadar energi anak, yang berujung pada fluktuasi mood dan konsentrasi.

5. Penyakit Jantung

Anak-anak yang mengonsumsi terlalu banyak gula memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah jantung di masa dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida, dua faktor risiko utama penyakit jantung.

Mengatasi Kelebihan Gula

Untuk mengurangi konsumsi gula pada anak, diperlukan upaya dari orang tua dan lingkungan sekitar. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Edukasi Nutrisi

Ajarkan anak tentang pentingnya pola makan sehat dan dampak negatif dari gula berlebih. Libatkan mereka dalam pemilihan makanan dan ajarkan cara membaca label gizi.

2. Pilihan Makanan Sehat

Sediakan pilihan makanan yang lebih sehat. Gantilah camilan manis dengan buah segar, sayuran, atau kacang-kacangan. Misalnya, jika anak suka cokelat, pertimbangkan untuk memberikan dark chocolate yang lebih rendah gula.

3. Kurangi Minuman Manis

Minuman manis seperti soda dan jus kemasan mengandung banyak gula tambahan. Sebagai alternatif, tawarkan air putih, infused water, atau jus buah segar tanpa tambahan gula.

4. Buat Rencana Makan

Rencanakan makanan dan camilan dengan baik. Usahakan agar makanan yang disajikan seimbang dan kaya nutrisi. Libatkan anak dalam proses memasak agar mereka lebih menghargai makanan sehat.

5. Batasi Porsi Makanan Manis

Jika memberikan makanan manis, batasi porsinya. Tetapkan aturan tentang kapan dan seberapa sering anak boleh mengonsumsi makanan ini. Misalnya, makanan manis hanya boleh dikonsumsi pada akhir pekan atau saat perayaan tertentu.

Meskipun rasa manis sangat disukai anak-anak, penting bagi orang tua untuk mengawasi dan mengontrol konsumsi gula mereka. Kelebihan gula tidak hanya dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit serius di masa depan. Dengan menerapkan pola makan yang sehat dan memberikan edukasi tentang nutrisi, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat.

Dengan memahami dan mengatasi konsumsi gula berlebih pada anak, kita dapat mencegah berbagai penyakit dan memastikan mereka tumbuh sehat.

Ilustrasi: Pexels/Anna Tarazevich

Referensi

  1. World Health Organization (WHO). (2015). Guideline: Sugars intake for adults and children..
  2. Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI). (2020). Perilaku Kesehatan Gigi Anak.
  3. American Diabetes Association. (2021). Statistics About Diabetes.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *