7 Cara Periksa Rutin Kesehatan Balita Secara Mandiri

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, memantau atau memeriksa kesehatan Si Kecil tidak selalu ketika melakukan kontrol ke dokter. Anda pun dapat melakukan cek kesehatan balita secara mandiri di rumah.

Ya, melakukan pemantauan kesehatan balita secara rutin sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal. Pemeriksaan sederhana di rumah membantu orang tua mengenali tanda-tanda dini masalah kesehatan pada anak.

Nah, berikut ini panduan lengkap cara memantau kesehatan balita secara mandiri.

1. Mengukur Pertumbuhan dan Berat Badan

Memantau pertumbuhan adalah langkah utama dalam cek kesehatan anak. Orang tua bisa mengukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala balita. Berikut ini beberapa panduan sederhana:

  • Berat Badan. Timbanglah balita secara teratur. Sesuaikan dengan standar pertumbuhan berat badan sesuai usia anak. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat atau lambat bisa menandakan masalah kesehatan.
  • Tinggi Badan. Gunakan alat ukur tinggi yang presisi untuk mendapatkan angka yang akurat.
  • Lingkar Kepala. Lingkar kepala penting untuk memantau perkembangan otak balita, terutama di bawah usia 3 tahun.

Tips: Simpan data perkembangan ini secara berkala. Lakukan perbandingan dengan grafik pertumbuhan yang disediakan oleh tenaga medis atau KMS (Kartu Menuju Sehat).

2. Memeriksa Perkembangan Motorik dan Kognitif

Perkembangan motorik dan kognitif pada balita harus diperiksa untuk memastikan mereka mencapai tahapan yang sesuai dengan usianya. Berikut adalah cara sederhana untuk memantaunya:

  • Perkembangan Motorik Kasar dan Halus. Anak usia 1-3 tahun biasanya mulai belajar berjalan, memegang benda, dan melakukan gerakan sederhana. Perhatikan kemampuan balita dalam meraih, memegang, berjalan, atau melompat.
  • Perkembangan Kognitif. Pantaulah kemampuan berbicara, mengenali benda, serta meniru perilaku. Anak seharusnya bisa mulai berbicara dalam kata sederhana di usia 1 tahun dan membuat kalimat di usia 2-3 tahun.

Tips: Jika anak tampak mengalami keterlambatan dalam perkembangan ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis perkembangan.

3. Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut penting sejak dini. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di rumah dengan melihat secara fisik kondisi gigi dan mulut balita.

  • Gigi. Cek apakah ada perubahan warna pada gigi, karies, atau gigi yang terlihat rusak. Jika anak mengalami sakit gigi, segera konsultasikan ke dokter gigi.
  • Gusi dan Mulut. Pastikan mulut anak bersih dan tidak terdapat luka atau peradangan.

Tips: Bersihkan gigi balita dengan pasta gigi khusus anak setiap hari dan ajarkan anak untuk terbiasa menggosok gigi setelah makan.

4. Pemeriksaan Kulit dan Rambut

Kondisi kulit dan rambut juga dapat menunjukkan kesehatan balita. Beberapa langkah sederhana dapat membantu mendeteksi adanya alergi atau infeksi kulit.

  • Kulit. Periksa kulit anak secara keseluruhan untuk mendeteksi adanya ruam, bekas gigitan serangga, atau infeksi. Kulit yang kering dan gatal bisa menjadi tanda alergi atau eksim.
  • Rambut. Periksa kondisi rambut untuk mendeteksi adanya ketombe, kutu, atau kulit kepala yang tidak sehat.

Tips: Jika ada ruam atau iritasi yang tidak sembuh-sembuh, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Mengamati Pola Makan dan Pola Tidur

Pola makan dan tidur yang baik adalah salah satu indikator kesehatan balita. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pola Makan. Pastikan balita mendapatkan nutrisi yang seimbang. Anak sebaiknya mengonsumsi sayuran, buah, protein, dan karbohidrat dalam jumlah yang cukup.
  • Pola Tidur. Usia balita memerlukan tidur malam sekitar 10-12 jam dengan tambahan tidur siang 1-2 jam. Jika anak sering terbangun malam atau mengalami kesulitan tidur, perhatikan rutinitas tidurnya.

Tips: Buatlah jadwal makan dan tidur yang teratur agar anak terbiasa dan memiliki pola tidur yang baik.

6. Kesehatan Mental dan Emosi Balita

Kesehatan mental balita juga tak kalah penting untuk dipantau. Perhatikan interaksi sosial dan emosi anak saat berinteraksi dengan keluarga atau teman sebayanya.

  • Interaksi Sosial. Perhatikan bagaimana anak merespons saat bermain dengan orang lain atau anggota keluarga.
  • Ekspresi Emosi. Balita umumnya mulai menunjukkan kemarahan, kebahagiaan, dan ketakutan. Ajarkan anak untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat.

Tips: Jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti sering menangis tanpa alasan, mudah marah, atau menunjukkan perilaku agresif, ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog anak.

7. Catatan Perkembangan Kesehatan

Mencatat setiap perkembangan kesehatan anak sangat berguna untuk memantau kondisi kesehatannya. Berikut beberapa hal yang bisa dicatat:

  • Pola Makan dan Tidur. Catat apa saja makanan yang dimakan anak setiap harinya dan waktu tidur anak.
  • Perkembangan Motorik dan Kognitif. Catat apa saja perkembangan kemampuan anak dalam hal motorik dan kognitif.
  • Catatan Khusus. Jika ada gejala tertentu yang muncul atau tindakan medis yang dilakukan, catat dengan lengkap untuk referensi di kemudian hari.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Walaupun cek mandiri dapat dilakukan di rumah, ada beberapa kondisi yang harus segera dikonsultasikan ke dokter:

  • Anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun.
  • Adanya muntah atau diare berkepanjangan.
  • Terdapat ruam atau bengkak yang tidak kunjung sembuh.
  • Anak menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan motorik atau kognitif.

Tips: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika Anda menemukan gejala yang mengkhawatirkan.

Pemantauan rutin kesehatan balita secara mandiri sangat penting untuk memastikan perkembangan dan kesehatannya terjaga. Dengan langkah-langkah sederhana ini, orang tua dapat mendeteksi secara dini jika ada hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Selalu jaga pola hidup sehat, dan pastikan balita mendapatkan nutrisi, pola tidur yang baik, serta lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembangnya. Pemantauan kesehatan balita adalah investasi jangka panjang bagi kesehatannya di masa depan.

Ilustrasi: Pexels/Polina Tankilevitch

Referensi

  1. World Health Organization. (2023). Growth Monitoring and Assessment in Infants and Young Children.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Child Development.
  3. American Academy of Pediatrics. (2023). Child Health Check-Up Recommendations.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *