Kenali dan Cegah Pneumonia pada Anak, Waspadai Gejalanya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, setiap tanggal 12 November diperingati juga sebagai hari Pneumonia Sedunia. Pada tahun 2024 ini, tema Hari Pneumonia Sedunia adalah “Setiap Napas Berarti: Hentikan Pneumonia di Jalurnya”. Tema ini menyoroti betapa pentingnya setiap napas dan pentingnya menghentikan pneumonia melalui deteksi dini, pengobatan dan pencegahan.

Perlu kita ketahui, Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru, dan anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit ini. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia adalah salah satu penyebab utama kematian anak di bawah lima tahun secara global.

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur, dan menyerang alveoli (kantong udara kecil di paru-paru) yang seharusnya berisi udara segar, namun pada kasus pneumonia terisi oleh cairan atau nanah. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses pernapasan anak.

Mengapa Pneumonia Berbahaya bagi Anak?

Pneumonia sangat berbahaya bagi anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya, terutama pada anak di bawah lima tahun. Mereka cenderung lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia, dibandingkan dengan orang dewasa. Infeksi pneumonia bisa berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru, bahkan kematian jika tidak segera ditangani dengan baik.

Gejala Pneumonia pada Anak

Penting bagi orang tua untuk mengenali gejala pneumonia pada anak sejak dini. Berikut beberapa gejala umum pneumonia pada anak yang perlu diwaspadai:

  1. Demam Tinggi. Anak sering mengalami demam tinggi yang berlangsung selama beberapa hari.
  2. Batuk Berdahak. Batuk yang disertai dahak atau lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah adalah tanda yang perlu diperhatikan.
  3. Napas Cepat dan Sesak. Anak yang terkena pneumonia sering mengalami napas yang cepat atau kesulitan bernapas, terutama pada saat beraktivitas ringan.
  4. Nyeri Dada. Pneumonia dapat menyebabkan nyeri dada, terutama saat anak batuk atau menarik napas dalam-dalam.
  5. Kulit Kebiruan (Sianosis). Kekurangan oksigen dapat membuat kulit anak terlihat kebiruan, terutama pada bibir dan kuku.
  6. Nafsu Makan Menurun. Anak yang terkena pneumonia biasanya kehilangan nafsu makan dan sulit untuk minum atau menyusu.
  7. Mudah Lelah dan Lesu. Pneumonia membuat anak merasa lemas dan mudah lelah, bahkan saat beraktivitas ringan.

Penyebab Pneumonia pada Anak

Pneumonia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, di antaranya:

  • Bakteri. Streptococcus pneumoniae adalah bakteri paling umum penyebab pneumonia pada anak-anak. Haemophilus influenzae tipe b (Hib) juga bisa menyebabkan pneumonia, terutama pada anak-anak yang belum mendapat vaksinasi Hib.
  • Virus. Virus seperti virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan adenovirus dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia yang disebabkan oleh virus cenderung lebih ringan dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri, namun tetap membutuhkan perawatan.
  • Jamur. Infeksi jamur bisa menyebabkan pneumonia, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Faktor Risiko Pneumonia pada Anak

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena pneumonia meliputi:

  • Usia di Bawah 5 Tahun. Anak di bawah usia lima tahun memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
  • Malnutrisi. Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi.
  • Paparan Asap Rokok. Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia.
  • Lingkungan yang Tidak Higienis. Tempat tinggal yang tidak bersih meningkatkan paparan terhadap kuman penyebab pneumonia.
  • Tidak Mendapatkan Vaksinasi. Anak-anak yang tidak divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri penyebab pneumonia.

Pencegahan Pneumonia pada Anak

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi anak dari pneumonia. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah pneumonia pada anak:

  1. Imunisasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari pneumonia. Vaksin yang direkomendasikan termasuk vaksin pneumokokus dan Hib. Selain itu, vaksin influenza juga dianjurkan untuk melindungi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus flu.
  2. Menjaga Kebersihan. Mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain, atau setelah batuk dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
  3. Memberikan Gizi Seimbang. Nutrisi yang baik memperkuat sistem kekebalan tubuh anak sehingga mampu melawan infeksi.
  4. Menghindari Asap Rokok. Lindungi anak dari paparan asap rokok, yang bisa merusak sistem pernapasan dan meningkatkan risiko pneumonia.
  5. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit. Batasi kontak anak dengan orang yang sedang sakit untuk mencegah penularan penyakit.

Penanganan Pneumonia pada Anak

Jika anak terdiagnosis pneumonia, langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Berikut beberapa langkah umum dalam penanganan pneumonia pada anak:

  1. Perawatan di Rumah. Sebagian besar kasus pneumonia pada anak dapat ditangani di rumah dengan istirahat yang cukup, asupan cairan yang cukup, dan pemberian obat sesuai arahan dokter. Antibiotik akan diberikan jika pneumonia disebabkan oleh bakteri.
  2. Pengobatan di Rumah Sakit. Jika gejala pneumonia cukup berat, anak mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, terutama jika mengalami kesulitan bernapas, dehidrasi, atau gejala lainnya yang memerlukan pengawasan medis.
  3. Obat-obatan yang Diberikan Dokter. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik, antiviral, atau antijamur tergantung pada penyebab pneumonia. Selain itu, obat pereda nyeri atau antipiretik dapat diberikan untuk meredakan demam dan nyeri.
  4. Fisioterapi Pernapasan. Pada beberapa kasus, anak mungkin perlu menjalani fisioterapi pernapasan untuk membantu melonggarkan lendir di paru-paru dan memperbaiki fungsi pernapasan.

Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menangani Pneumonia pada Anak

Orang tua memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari pneumonia. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua:

  • Perhatikan Kebersihan Lingkungan. Pastikan lingkungan rumah bersih dan bebas dari sumber penyakit, terutama udara yang bersih dan ventilasi yang baik.
  • Edukasi tentang Kebiasaan Hidup Sehat. Ajarkan anak tentang pentingnya kebersihan diri seperti mencuci tangan, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan menggunakan masker di tempat yang ramai.
  • Pemantauan Terhadap Gejala. Orang tua perlu peka terhadap gejala pneumonia pada anak. Jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti demam tinggi, batuk berat, atau napas cepat, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
  • Berikan Makanan Bergizi. Gizi seimbang tidak hanya mendukung pertumbuhan anak tetapi juga memperkuat daya tahan tubuhnya.

Pneumonia adalah penyakit serius yang dapat mengancam nyawa anak jika tidak ditangani dengan tepat. Memahami gejala, penyebab, serta cara mencegah pneumonia sangat penting bagi orang tua.

Penerapan pola hidup sehat, menjaga kebersihan, dan memberikan nutrisi yang cukup adalah langkah-langkah preventif yang efektif untuk melindungi anak dari pneumonia. Selain itu, orang tua perlu segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika mencurigai adanya gejala pneumonia. Dengan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, pneumonia pada anak bisa dicegah dan diatasi dengan baik.

Ilustrasi: Pexels/Nietjuh

Referensi

  1. World Health Organization. (2023). Pneumonia in Children. www.who.int
  2. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Pediatric Pneumonia. www.cdc.gov
  3. Kementerian Kesehatan RI. (2023). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan. www.kemkes.go.id

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *