MYHOMMY.ID – Parents, apakah Anda sering memeluk Si Kecil? Apa yang dirasakan saat dan setelah memeluk anak? Ya, memeluk anak adalah salah satu bentuk kasih sayang paling sederhana namun sangat berdampak besar.
Sentuhan fisik yang hangat ini tidak hanya memperkuat hubungan emosional antara orangtua dan anak, tetapi juga memberikan manfaat psikologis, fisik, hingga sosial yang signifikan. Nah, berikut ini ulasan lengkap mengenai manfaat memeluk anak yang perlu diketahui para orangtua.
1. Membantu Perkembangan Emosi Anak
Pelukan memiliki efek menenangkan yang luar biasa pada anak. Ketika anak merasa cemas, takut, atau sedih, pelukan dari orangtua memberikan rasa aman dan nyaman. Menurut psikolog, pelukan dapat membantu anak mengelola emosi negatif mereka dengan lebih baik. Anak yang sering mendapatkan pelukan juga cenderung tumbuh menjadi individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi, mampu memahami dan mengekspresikan perasaannya secara sehat.
2. Merangsang Produksi Hormon Kebahagiaan
Pelukan memicu pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta atau kebahagiaan. Hormon ini membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperkuat hubungan emosional antara anak dan orangtua. Selain itu, oksitosin juga menurunkan kadar hormon kortisol, yang berhubungan dengan stres, sehingga anak lebih rileks dan bahagia.
3. Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak
Pelukan adalah bentuk komunikasi tanpa kata yang sangat kuat. Dengan memeluk anak, orangtua menunjukkan bahwa mereka peduli, mencintai, dan mendukung anak. Ini membantu membangun hubungan yang lebih erat dan harmonis. Anak yang merasa dekat dengan orangtuanya cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih baik dan mampu menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain di masa depan.
4. Mendukung Kesehatan Fisik Anak
Pelukan bukan hanya bermanfaat secara emosional, tetapi juga secara fisik. Penelitian menunjukkan bahwa pelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sentuhan fisik seperti pelukan merangsang saraf vagus, yang berperan dalam mengatur fungsi tubuh seperti denyut jantung dan pencernaan. Dengan demikian, anak yang sering mendapatkan pelukan cenderung lebih sehat dan jarang sakit.
5. Mengurangi Perilaku Negatif
Anak yang sering mendapatkan pelukan dari orangtuanya cenderung merasa lebih diterima dan dihargai. Hal ini dapat mencegah mereka dari mencari perhatian dengan cara yang negatif, seperti berperilaku agresif atau berbuat nakal. Dengan pelukan, anak merasa dipahami dan diakui keberadaannya, sehingga mereka lebih kooperatif dan patuh terhadap aturan.
6. Membantu Anak Tidur Lebih Nyenyak
Rasa aman yang ditimbulkan oleh pelukan membantu anak tidur lebih nyenyak. Sentuhan lembut dan hangat dari orangtua sebelum tidur merangsang tubuh anak untuk rileks dan mengurangi kegelisahan. Ini membuat anak lebih mudah memasuki fase tidur dalam yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak mereka.
7. Meningkatkan Kesehatan Mental Anak
Anak yang sering dipeluk cenderung tumbuh dengan mental yang sehat. Pelukan memberikan rasa dicintai dan diterima, yang sangat penting untuk membangun harga diri anak. Sebaliknya, anak yang jarang mendapatkan pelukan dapat merasa terabaikan dan kurang dihargai, yang berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka.
8. Mengajarkan Anak Tentang Kasih Sayang
Dengan sering memeluk anak, orangtua memberikan teladan mengenai pentingnya kasih sayang. Anak belajar bahwa cinta dan perhatian adalah hal yang penting dalam hubungan dengan orang lain. Ketika mereka tumbuh dewasa, anak-anak ini akan lebih cenderung menunjukkan kasih sayang kepada orang lain, baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial mereka.
9. Membantu Mengatasi Krisis Emosi
Saat anak mengalami situasi sulit, seperti kegagalan di sekolah atau konflik dengan teman, pelukan dari orangtua memberikan dukungan yang tak ternilai. Pelukan membantu anak merasa bahwa mereka tidak sendirian menghadapi masalah, sehingga mereka lebih kuat dan mampu bangkit dari kegagalan.
10. Memperkuat Daya Ingat dan Kemampuan Belajar
Pelukan yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat merangsang perkembangan otak anak. Ketika anak merasa aman dan bahagia, mereka lebih mampu fokus dan menyerap informasi. Ini karena hormon oksitosin yang dilepaskan selama pelukan membantu meningkatkan fungsi kognitif dan memori.
11. Mengurangi Risiko Depresi di Masa Depan
Anak yang sering mendapatkan pelukan dari orangtuanya cenderung memiliki pandangan hidup yang lebih positif. Mereka merasa dihargai dan dicintai, yang merupakan fondasi penting untuk mencegah perasaan rendah diri atau depresi di masa depan. Hubungan yang erat dengan orangtua melalui pelukan juga memberikan dukungan emosional yang kuat saat anak menghadapi tantangan hidup.
Cara Memanfaatkan Pelukan Secara Maksimal
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari pelukan, berikut beberapa tips yang dapat orangtua praktikkan:
Berikan pelukan setiap hari: Jadikan pelukan sebagai rutinitas harian, misalnya saat anak bangun tidur atau sebelum tidur malam.
Peluk dengan penuh perhatian: Hindari memeluk dengan tergesa-gesa. Pastikan anak merasa bahwa pelukan tersebut tulus.
Sesuaikan dengan kebutuhan anak: Beberapa anak mungkin lebih nyaman dengan pelukan singkat, sementara yang lain membutuhkan pelukan lebih lama.
Berikan pelukan dalam situasi yang mendukung: Misalnya saat anak merasa sedih, cemas, atau membutuhkan dukungan emosional.
Memeluk anak adalah tindakan sederhana yang memiliki dampak besar bagi perkembangan emosional, fisik, dan mental mereka. Selain memperkuat ikatan dengan orangtua, pelukan juga membantu anak tumbuh menjadi individu yang bahagia, sehat, dan percaya diri. Jadikan pelukan sebagai bagian penting dari pola asuh Anda, karena kasih sayang yang diberikan sekarang akan membawa manfaat jangka panjang bagi anak di masa depan.
Ilustrasi: Pexels/Josh Willing
Referensi:
Field, T. (2010). Touch for socioemotional and physical well-being: A review. Developmental Review, 30(4), 367–383.
Uvnäs-Moberg, K., & Petersson, M. (2005). Oxytocin, a mediator of anti-stress, well-being, social interaction, growth, and healing. Zeitschrift für Psychosomatische Medizin und Psychotherapie, 51(1), 57–80.
Coan, J. A., Schaefer, H. S., & Davidson, R. J. (2006). Lending a hand: Social regulation of the neural response to threat. Psychological Science, 17(12), 1032–1039.
0 Comments