Hari Anak Sedunia 2024, Menggali Pentingnya Mendengarkan Suara Anak

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, Hari Anak Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 20 November, adalah momen penting untuk mengingatkan dunia tentang hak-hak anak dan perlunya memberikan perhatian kepada kesejahteraan mereka.

Tahun 2024, tema yang diusung oleh PBB adalah “Listen to the Future” atau “Dengarkan Masa Depan”. Tema ini mengajak kita untuk mendengarkan suara anak-anak, memahami kebutuhan mereka, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka di masa depan.

Hari Anak Sedunia 2024 dengan tema “Listen to the Future” adalah seruan untuk mendengarkan suara anak-anak dalam segala aspek kehidupan. Dalam dunia yang terus berubah, anak-anak adalah bagian dari solusi masa depan. Kita perlu memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk berbicara, berpartisipasi, dan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Dalam hal ini, pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak, karena merekalah yang akan menentukan arah dunia kita di masa depan.

Sejarah Hari Anak Sedunia

Hari Anak Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1954 oleh PBB untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perlindungan hak anak dan kesejahteraan mereka. Peringatan ini diadakan setiap tahun pada tanggal 20 November untuk mengenang adopsi Deklarasi Hak Anak oleh Majelis Umum PBB pada 20 November 1959. Deklarasi ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan hak-hak anak di seluruh dunia. Pada tahun 1989, konvensi mengenai hak anak (CRC) disahkan yang menjadi landasan hukum internasional untuk perlindungan hak anak.

Tema “Listen to the Future” di Hari Anak Sedunia 2024

Tema “Listen to the Future” tahun 2024 menekankan pentingnya mendengarkan pandangan dan aspirasi anak-anak dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan kemajuan teknologi yang pesat. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan mengalami dampak dari keputusan yang diambil hari ini, oleh karena itu suara mereka harus didengarkan dalam perencanaan kebijakan, pendidikan, dan pembangunan yang berkelanjutan.

Mengapa Suara Anak Perlu Didengarkan?

Suara anak-anak sering kali diabaikan dalam proses pengambilan keputusan, padahal mereka adalah pihak yang paling terpengaruh oleh kebijakan dan perubahan dunia. Anak-anak memiliki pandangan dan ide-ide segar yang bisa memberikan perspektif berbeda tentang bagaimana dunia seharusnya dibangun. Di era digital ini, anak-anak lebih sadar dan lebih aktif dalam menyuarakan pendapat mereka melalui berbagai platform, baik itu media sosial, komunitas, atau bahkan dalam diskusi formal.

Dengan mendengarkan anak-anak, kita tidak hanya menghormati hak mereka untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk menjadi agen perubahan. Hal ini juga relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang menekankan inklusi dan keadilan sosial bagi semua, termasuk anak-anak.

Tantangan yang Dihadapi Anak-anak di Dunia Saat Ini

Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai dalam hal perlindungan hak anak, anak-anak di seluruh dunia masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. Beberapa masalah utama yang masih dihadapi anak-anak pada tahun 2024 antara lain:

1. Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup

Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh generasi mendatang. Dampak buruk dari perubahan iklim, seperti bencana alam, kekeringan, banjir, dan polusi udara, dapat mengancam masa depan anak-anak. Suara anak-anak dalam hal perlindungan lingkungan sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan masa depan yang lebih aman dan sehat.

2. Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi

Banyak anak-anak di dunia, terutama di negara berkembang, hidup dalam kemiskinan. Akses mereka terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial sering kali terbatas. Ketidaksetaraan ini memperburuk ketimpangan di masyarakat dan menghambat potensi anak-anak untuk berkembang secara optimal.

3. Pendidikan dan Keterampilan

Akses pendidikan yang berkualitas adalah hak dasar setiap anak. Namun, masih banyak anak yang tidak dapat mengakses pendidikan formal, terutama di daerah konflik atau terpencil. Ketidakmampuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak akan berdampak pada masa depan mereka dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan tantangan dunia kerja di masa depan.

4. Kekerasan dan Eksploitasi

Kekerasan terhadap anak, baik itu dalam bentuk fisik, emosional, atau seksual, masih menjadi masalah besar di banyak negara. Selain itu, anak-anak juga rentan terhadap eksploitasi tenaga kerja dan perdagangan manusia. Ini adalah masalah serius yang harus diatasi untuk menciptakan dunia yang aman bagi anak-anak.

5. Perkembangan Teknologi dan Keamanan Dunia Maya

Di era digital, anak-anak semakin terpapar pada berbagai teknologi dan dunia maya. Meskipun teknologi membuka banyak peluang, risiko seperti perundungan siber, eksploitasi seksual daring, dan kecanduan perangkat digital juga meningkat. Perlindungan anak-anak dari bahaya ini menjadi semakin penting seiring dengan berkembangnya teknologi.

Bagaimana Masyarakat dan Pemerintah Dapat Mendukung Tema “Listen to the Future”?

Untuk memastikan bahwa tema “Listen to the Future” dapat diterapkan secara efektif, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta:

1. Mendorong Partisipasi Anak dalam Pengambilan Keputusan

Pemerintah dan organisasi internasional harus memberikan ruang bagi anak-anak untuk terlibat dalam diskusi dan pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka. Ini bisa dilakukan melalui forum anak, program konsultasi anak, atau bahkan kebijakan yang melibatkan anak dalam perencanaan pembangunan. Selain itu, program-program yang memberikan pelatihan tentang kepemimpinan dan partisipasi sosial juga sangat bermanfaat.

2. Meningkatkan Akses Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi anak-anak. Negara-negara harus berinvestasi lebih banyak dalam sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

3. Melindungi Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi

Meningkatkan sistem perlindungan anak untuk mencegah kekerasan dan eksploitasi sangatlah penting. Ini termasuk pendidikan tentang hak-hak anak, peningkatan penegakan hukum, serta kerja sama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

4. Menanggapi Isu Perubahan Iklim

Untuk melindungi masa depan anak-anak, kita harus mengambil tindakan nyata terhadap perubahan iklim. Kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengurangan emisi karbon sangat penting. Anak-anak, sebagai penerus masa depan, juga perlu dilibatkan dalam upaya-upaya ini melalui pendidikan lingkungan dan proyek-proyek yang menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap planet.

5. Meningkatkan Keamanan Dunia Maya

Perlindungan anak-anak di dunia maya harus menjadi prioritas. Ini termasuk pengaturan yang lebih ketat terhadap platform digital, pendidikan mengenai keamanan dunia maya, dan pemantauan serta pencegahan bahaya yang dapat membahayakan anak-anak di internet.

Ilustrasi: Pexels/Olly

Referensi:

  1. United Nations Children’s Fund (UNICEF). “Children’s Rights and the Convention on the Rights of the Child.” UNICEF.
  2. World Health Organization (WHO). “Children’s Health and the Environment.” WHO.
  3. Save the Children. “The Impact of Climate Change on Children.” Save the Children.
  4. United Nations Sustainable Development Goals (SDGs). “Goal 4: Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all.” UN SDGs.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *