10 Hal Penting Diajarkan pada Anak untuk Waspadai Orang Asing

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, melindungi anak dari ancaman yang datang dari orang asing adalah salah satu tanggung jawab orang tua yang paling penting. Ketika anak belajar untuk mengenali potensi bahaya dan mengembangkan kesadaran tentang lingkungan sekitar mereka, mereka dapat menjadi lebih siap untuk menghadapi situasi yang mungkin berisiko.

Lalu, bagaimana membantu mereka waspada terhadap orang asing dan bagaimana orang tua dapat mempersiapkan anak untuk menjaga diri mereka sendiri dengan cara yang aman dan positif? Yuk simak uraiannya.

1. Kenalkan Konsep “Orang Asing” dengan Cara yang Mudah Dimengerti

Anak-anak, terutama yang masih berusia sangat muda, mungkin tidak dapat membedakan antara orang yang mereka kenal dan orang yang tidak mereka kenal. Oleh karena itu, langkah pertama adalah mengajarkan kepada mereka apa itu orang asing. Orang tua perlu menjelaskan bahwa “orang asing” adalah orang yang tidak dikenal atau belum pernah bertemu sebelumnya. Jelaskan bahwa meskipun banyak orang asing yang baik dan tidak berbahaya, tetap harus berhati-hati.

Contoh penjelasan: “Orang asing adalah orang yang belum pernah kita temui sebelumnya, seperti orang yang kita lihat di jalan, di toko, atau di taman. Meskipun mereka mungkin terlihat baik, kita harus selalu hati-hati dan tidak berbicara atau pergi bersama mereka tanpa izin.”

2. Mengajarkan Pentingnya Tidak Mengikuti Orang Asing

Salah satu hal terpenting yang harus dipahami anak-anak adalah bahwa mereka tidak boleh mengikuti orang asing, apalagi pergi bersama mereka tanpa izin dari orang tua atau pengasuh yang terpercaya. Ini adalah salah satu langkah preventif yang dapat membantu mencegah situasi berbahaya.

Contoh penjelasan: “Jika ada orang yang tidak kita kenal menawarkan sesuatu atau meminta kita pergi bersama mereka, kita harus selalu menolak dan segera kembali ke tempat yang aman. Kita harus mencari orang dewasa yang kita kenal dan memberi tahu mereka apa yang terjadi.”

3. Ajarkan Anak untuk Tidak Memberikan Informasi Pribadi

Anak-anak seringkali tidak memahami bahwa memberikan informasi pribadi, seperti nama, alamat rumah, atau nomor telepon, kepada orang asing bisa berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan seseorang memanfaatkan informasi itu untuk tujuan yang tidak baik.

Contoh penjelasan: “Jangan pernah memberitahukan nama lengkapmu, alamat rumah, atau nomor telepon kepada orang yang tidak kamu kenal. Jika seseorang bertanya, katakan bahwa itu adalah informasi yang hanya bisa diberitahukan kepada orang dewasa yang terpercaya seperti mama atau papa.”

4. Mengajarkan Anak Mengenali Situasi yang Mencurigakan

Penting bagi anak-anak untuk bisa mengenali situasi yang mencurigakan, baik secara langsung atau tidak langsung. Orang tua bisa melatih anak-anak mereka untuk mengenali perilaku atau kata-kata yang tidak biasa, seperti orang yang berusaha terlalu keras untuk menarik perhatian atau yang menawarkan hadiah dengan alasan yang tidak jelas.

Contoh penjelasan: “Jika seseorang mendekatimu dan mengatakan sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman atau aneh, jangan ragu untuk pergi dan cari orang dewasa yang kamu percayai. Jangan merasa takut untuk memberi tahu mama atau papa jika kamu merasa ada yang tidak beres.”

5. Mengajarkan Anak untuk Menggunakan “Kode Aman” dengan Orang Tua

Untuk situasi yang lebih darurat, penting untuk mengajarkan anak untuk mengenali dan menggunakan kata-kata atau kode tertentu yang hanya dimengerti oleh orang tua dan anak tersebut. Misalnya, jika seseorang yang tidak dikenal datang untuk menjemput anak dari sekolah, orang tua bisa memberi tahu anak mereka bahwa hanya seseorang dengan kata sandi khusus yang boleh membawa mereka pergi.

Contoh penjelasan: “Jika seseorang yang kamu tidak kenal datang untuk menjemputmu, dan mereka tidak tahu kata sandi khusus kita, kamu tidak boleh pergi bersama mereka. Tanyakan kata sandi untuk memastikan mereka benar-benar orang yang diizinkan untuk menjemputmu.”

6. Mengajarkan Anak untuk Menggunakan Telepon Darurat dan Kontak yang Dikenal

Selain mengajarkan anak untuk berhati-hati terhadap orang asing, penting juga untuk mengajarkan mereka cara menghubungi orang tua atau pihak berwenang jika mereka merasa terancam. Memastikan anak mengetahui nomor telepon darurat seperti 112 (untuk Indonesia) atau 911 (untuk negara lain) adalah langkah yang sangat penting.

Contoh penjelasan: “Jika kamu merasa terancam atau bingung, jangan takut untuk menelepon 112 atau meminta bantuan dari orang dewasa yang kamu kenal. Pastikan kamu selalu memiliki telepon yang dapat digunakan jika dibutuhkan.”

7. Mendorong Anak untuk Berbicara Jika Mereka Merasa Tidak Nyaman

Salah satu hal yang perlu ditanamkan pada anak-anak adalah bahwa mereka harus merasa nyaman untuk berbicara dengan orang dewasa yang mereka percayai jika ada sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Mengajarkan anak-anak bahwa mereka tidak perlu merasa malu atau takut untuk melaporkan perilaku yang mencurigakan sangatlah penting.

Contoh penjelasan: “Jika seseorang atau situasi membuatmu merasa tidak nyaman, bicarakan dengan mama, papa, atau guru yang kamu percayai. Kita akan selalu mendengarkanmu dan membantu.”

8. Membangun Kepercayaan dengan Anak Agar Mereka Tidak Takut untuk Berbicara

Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak-anak untuk berbicara tanpa merasa takut atau terancam. Jika anak merasa bahwa orang tua mereka adalah orang yang dapat mereka percayai dalam segala situasi, mereka akan lebih mungkin untuk melaporkan kejadian yang membuat mereka merasa terancam.

Contoh penjelasan: “Selalu ingat, kamu bisa berbicara apa saja dengan mama dan papa, tidak ada yang terlalu kecil atau besar untuk dibicarakan. Kami akan selalu mendengarkan dan membantu.”

9. Latihan dalam Menghadapi Situasi Bahaya

Selain memberikan penjelasan teori, orang tua juga bisa melakukan latihan atau simulasi untuk membantu anak mempraktikkan apa yang harus dilakukan dalam situasi yang tidak nyaman. Ini bisa melibatkan bermain peran atau menggunakan skenario tertentu, seperti “bagaimana jika seorang asing meminta untuk menemui kamu di luar rumah?”

Contoh latihan: “Bagaimana kalau ada orang yang kamu tidak kenal tiba-tiba datang dan ingin mengajak kamu pergi? Apa yang akan kamu lakukan? Kita akan berlatih cara untuk mengatakan tidak dan mencari orang dewasa yang bisa dipercaya.”

10. Menggunakan Teknologi untuk Memantau Anak

Saat ini, teknologi dapat membantu orang tua menjaga anak-anak mereka tetap aman. Ada berbagai aplikasi dan alat pelacakan yang dapat membantu orang tua memantau keberadaan anak mereka serta memastikan mereka berada di tempat yang aman.

Contoh teknologi: “Gunakan aplikasi pelacakan lokasi untuk memastikan bahwa kamu tahu di mana anakmu berada, terutama saat mereka sedang berada di luar rumah.”

Pendidikan tentang keselamatan diri harus dimulai sejak dini dan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami anak-anak. Mengajarkan mereka tentang bahaya yang dapat datang dari orang asing, serta memberikan keterampilan untuk mengenali situasi yang mencurigakan dan bertindak dengan aman, adalah langkah pertama dalam membentuk anak yang waspada dan mandiri.

Orang tua memiliki peran kunci dalam mendidik anak mereka untuk menjaga keselamatan diri dengan cara yang positif, tidak menakut-nakuti, dan selalu memberi dukungan penuh. Dengan persiapan yang tepat, anak-anak akan lebih siap untuk menghadapi dunia di sekitar mereka dengan rasa percaya diri dan keamanan. Allaahu Yubarik Fii.

Ilustrasi: Pexels/Jual Pablo Serrano

Referensi:

  1. American Academy of Pediatrics. (2021). “Keeping Children Safe from Strangers.” Retrieved from https://www.aap.org
  2. National Crime Prevention Council. (2023). “Safety Tips for Kids.” Retrieved from https://www.ncpc.org
  3. KidsHealth. (2020). “Stranger Danger: How to Talk to Your Kids.” Retrieved from https://kidshealth.org

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *