MYHOMMY.ID – Menjadi orangtua adalah salah satu tugas paling mulia dalam Islam. Anak adalah amanah dari Allah Ta’ala yang harus dijaga, dididik, dan dipenuhi hak-haknya dengan penuh kasih sayang. Dalam Al-Qur’an dan hadis, banyak terdapat panduan tentang bagaimana mendidik anak dengan cara yang baik, dan semuanya berakar pada nilai kasih sayang.
Kasih Sayang sebagai Dasar Pendidikan Anak
Dalam Islam, kasih sayang adalah fondasi utama dalam mendidik anak. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam adalah contoh terbaik dalam hal ini. Beliau sangat penyayang terhadap anak-anak, baik kepada cucu-cucunya maupun anak-anak sahabat.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis:
“Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mencium Hasan bin Ali (cucunya), dan di dekatnya ada Aqra’ bin Habis. Aqra’ berkata, ‘Aku memiliki sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.’ Rasulullah Shalalllahu Alaihi Wassalam memandangnya dan bersabda, ‘Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.'” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis ini, kita belajar bahwa kasih sayang bukan hanya sebuah sikap, tetapi juga perintah yang menunjukkan betapa pentingnya peran emosi dalam membentuk karakter anak.
Bentuk Kasih Sayang dalam Pendidikan Anak
Kasih sayang dalam Islam bukan sekadar memanjakan anak, melainkan membimbing mereka dengan kelembutan, perhatian, dan pengertian. Berikut adalah beberapa bentuk kasih sayang yang dapat diterapkan dalam mendidik anak:
- Memberikan Waktu Berkualitas. Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka, bermain, atau membantu mereka belajar. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sering meluangkan waktu untuk bermain dengan cucunya, Hasan dan Husain, meskipun beliau memiliki banyak tugas sebagai pemimpin umat.
- Berkomunikasi dengan Lembut. Islam mengajarkan untuk berbicara kepada anak dengan kata-kata yang baik dan penuh kasih. Ketika anak melakukan kesalahan, tegurlah dengan cara yang bijaksana tanpa melukai perasaan mereka.
- Mengajarkan Nilai-Nilai Islam dengan Contoh. Anak-anak belajar dari perilaku orangtua. Jika kita ingin mereka tumbuh menjadi individu yang penuh kasih sayang, tunjukkan sifat ini dalam keseharian kita, baik dalam ucapan maupun tindakan.
- Memberikan Penghargaan. Apresiasi setiap usaha dan pencapaian mereka, sekecil apa pun. Hal ini akan membangun rasa percaya diri dan membuat mereka merasa dicintai.
- Menyentuh dengan Kasih Sayang. Sentuhan seperti pelukan atau ciuman memiliki dampak emosional yang besar. Dalam psikologi modern, pelukan disebut dapat meningkatkan hormon oksitosin, yang membuat anak merasa aman dan dicintai.
Manfaat Mendidik Anak dengan Kasih Sayang
Kasih sayang dalam mendidik anak membawa berbagai manfaat, baik secara emosional, mental, maupun spiritual. Berikut adalah beberapa manfaat tersebut:
- Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak. Anak yang merasa dicintai akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka tidak akan ragu untuk mencoba hal baru karena yakin bahwa orangtuanya selalu mendukung mereka.
- Mengajarkan Empati. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang akan lebih mudah belajar untuk menyayangi dan memahami perasaan orang lain. Ini adalah nilai penting yang akan membantu mereka dalam hubungan sosial.
- Membentuk Karakter yang Positif. Dengan kasih sayang, anak akan tumbuh menjadi individu yang sabar, rendah hati, dan memiliki sifat penyayang. Karakter ini adalah cerminan akhlak Islam yang mulia.
- Mengurangi Risiko Perilaku Negatif. Anak-anak yang merasa kurang mendapatkan kasih sayang cenderung lebih rentan terhadap perilaku negatif seperti memberontak atau kurang percaya diri. Sebaliknya, kasih sayang dapat menjadi pelindung dari berbagai pengaruh buruk.
Kasih Sayang dalam Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an menekankan pentingnya mendidik anak dengan cinta dan perhatian. Salah satu ayat yang relevan adalah:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab besar, yang harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan pengertian. Dalam hadis lainnya, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari sini, jelas bahwa orangtua memiliki peran besar dalam menentukan arah kehidupan anak, dan kasih sayang adalah kunci utama untuk menjalankan peran tersebut.
Tantangan Mendidik Anak dengan Kasih Sayang
Di era modern ini, mendidik anak dengan kasih sayang memiliki tantangan tersendiri, seperti:
- Kesibukan Orangtua. Banyak orangtua yang sibuk bekerja sehingga waktu untuk anak menjadi terbatas. Solusinya adalah memprioritaskan waktu berkualitas, meskipun durasinya singkat.
- Pengaruh Media. Media sosial dan gadget dapat memengaruhi hubungan antara orangtua dan anak. Penting untuk menetapkan batasan penggunaan gadget agar komunikasi tetap terjaga.
- Tekanan Lingkungan. Lingkungan sekitar, seperti tekanan dari sekolah atau teman sebaya, dapat memengaruhi anak. Orangtua perlu memberikan dukungan emosional yang konsisten untuk menghadapi tantangan ini.
Cara Islam Menghadapi Tantangan Ini
Islam memberikan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan cara:
- Doa dan Tawakal. Berdoa agar diberikan kekuatan dan hikmah dalam mendidik anak. Tawakal kepada Allah Ta’ala akan memberikan ketenangan hati.
- Konsistensi dalam Pengajaran. Tetaplah konsisten dalam menerapkan nilai-nilai Islam di rumah, meskipun ada tantangan dari luar.
- Menciptakan Lingkungan yang Islami. Pastikan lingkungan rumah mendukung pembentukan karakter Islami pada anak.
Mendidik anak dengan kasih sayang adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Dengan meneladani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam mendidik anak, kita tidak hanya memenuhi amanah Allah Ta’ala tetapi juga membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan siap menghadapi dunia dengan iman yang kuat.
Ingatlah, kasih sayang adalah bahasa universal yang akan dikenang oleh anak-anak kita sepanjang hidup mereka. Sebagaimana Allah Maha Pengasih dan Penyayang, kita juga diperintahkan untuk menyebarkan kasih sayang kepada anak-anak kita. Allaahu Yubarik Fii.
Ilustrasi : Pexels/rdne stock
Referensi:
- Al-Qur’an dan Terjemahannya.
- Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
- Buku “Prophetic Parenting” oleh Dr. Mohammad Fauzil Adhim.
0 Comments