Susu Bisa Bikin Tambah Tinggi Badan Anak, Benarkah?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Mitos dan fakta tentang makanan yang bisa meningkatkan pertumbuhan anak sering menjadi perbincangan, terutama di kalangan orangtua. Salah satu yang paling populer adalah anggapan bahwa minum susu dapat membuat anak tumbuh lebih tinggi. Sebagai orangtua, tentu Anda ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, termasuk soal pemilihan nutrisi. Namun, benarkah minum susu secara signifikan bisa membuat anak lebih tinggi? Yuk kita bahas mengenai hal ini.

Peran Nutrisi dalam Pertumbuhan Tinggi Anak

Pertumbuhan tinggi anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetika, nutrisi, dan aktivitas fisik. Di antara ketiga faktor tersebut, nutrisi memegang peran penting yang dapat dimodifikasi untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Protein

Protein adalah salah satu nutrisi utama yang membantu pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh. Susu, yang kaya akan protein berkualitas tinggi seperti kasein dan whey, berperan penting dalam pembentukan otot dan tulang.

Kalsium

Susu dikenal sebagai sumber kalsium terbaik. Kalsium membantu memperkuat tulang dan gigi, serta penting untuk mendukung pertumbuhan tulang anak.

Vitamin D

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif. Susu yang diperkaya vitamin D menjadi pilihan ideal untuk memastikan anak mendapatkan asupan yang cukup.

Benarkah Minum Susu Membuat Anak Tinggi?

Studi Ilmiah

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu memiliki hubungan dengan pertumbuhan tinggi badan anak. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, anak-anak yang rutin mengonsumsi susu cenderung memiliki tinggi badan lebih baik dibandingkan mereka yang tidak.

Namun, perlu diingat bahwa susu bukan satu-satunya faktor penentu. Asupan susu yang seimbang harus diiringi dengan pola makan kaya nutrisi lainnya untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Peran Genetika

Genetika juga memengaruhi sekitar 60-80% dari tinggi badan seseorang. Jika orang tua memiliki postur tubuh yang tinggi, kemungkinan besar anak juga akan tinggi, terlepas dari konsumsi susu. Sebaliknya, jika genetik cenderung pendek, susu tidak bisa secara ajaib mengubahnya.

Berapa Banyak Susu yang Harus Dikonsumsi?

Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak usia 1-8 tahun sebaiknya mengonsumsi sekitar 2 gelas susu per hari (setara dengan 500 ml). Untuk anak usia 9 tahun ke atas, jumlah yang disarankan adalah 3 gelas per hari (750 ml).

Pentingnya Moderasi

Meskipun susu memiliki banyak manfaat, konsumsi yang berlebihan justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas atau kekurangan zat besi akibat penyerapan yang terganggu.

Alternatif Susu untuk Anak

Tidak semua anak dapat atau ingin mengonsumsi susu sapi. Beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah:

  1. Susu Kedelai. Mengandung protein tinggi dan sering diperkaya kalsium serta vitamin D.
  2. Susu Almond. Pilihan rendah kalori yang biasanya diperkaya dengan kalsium.
  3. Susu Oat. Kaya serat dan sering menjadi pilihan bagi anak dengan intoleransi laktosa.

Faktor Lain yang Mendukung Pertumbuhan Tinggi Anak

Aktivitas Fisik

Olahraga seperti berenang, lompat tali, atau basket dapat merangsang pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, aktivitas fisik membantu memperkuat otot dan tulang.

Pola Tidur yang Baik

Hormon pertumbuhan diproduksi saat anak tidur, terutama pada fase tidur dalam (deep sleep). Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup sesuai usianya.

Keseimbangan Nutrisi

Selain susu, pastikan anak mendapatkan asupan makanan lain yang mendukung pertumbuhan, seperti:

  • Sumber protein lain: Daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
  • Sumber kalsium lain: Sayuran hijau, tahu, dan yogurt.
  • Zat besi dan seng: Penting untuk perkembangan otot dan tulang, ditemukan dalam daging merah dan biji-bijian.

Mitos dan Fakta Lain tentang Susu

Mitos: Susu adalah Satu-satunya Sumber Kalsium

Fakta: Kalsium juga bisa didapatkan dari makanan lain seperti brokoli, bayam, dan tahu.

Mitos: Semakin Banyak Minum Susu, Semakin Tinggi

Fakta: Konsumsi susu berlebihan tidak akan meningkatkan tinggi badan secara signifikan jika faktor lain, seperti olahraga dan tidur, tidak terpenuhi.

Mitos: Susu Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Setelah Usia Tertentu

Fakta: Susu tetap bermanfaat untuk kesehatan tulang pada semua usia, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Minum susu memang dapat membantu mendukung pertumbuhan tinggi anak, tetapi bukan faktor penentu utama. Kombinasi nutrisi yang seimbang, pola hidup aktif, dan tidur yang cukup jauh lebih penting untuk memastikan anak tumbuh tinggi dan sehat. Jadi, jangan hanya bergantung pada susu saja. Pastikan buah hati Anda mendapatkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.

Ilustrasi: Pexels/bamusiimesylvia

Referensi:

  • Wiley, A. S. (2011). “Milk Intake and Height Growth in Children: Evidence from Cross-Cultural Studies.” Journal of Nutrition.
  • American Academy of Pediatrics. (2019). “Nutrition Guidelines for Children.” Pediatrics.
  • World Health Organization (WHO). (2020). “Calcium and Vitamin D in Childhood Nutrition.”

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *