Membiasakan Anak Berdzikir Setelah Shalat, Ini Manfaatnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, mengenalkan anak pada kebiasaan berdzikir setelah shalat menjadi salah satu langkah penting dalam mendidik anak secara Islami. Dzikir tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga membantu anak dalam menanamkan ketenangan hati, kedisiplinan, dan kedekatan dengan Allah Ta’ala sejak dini. Parents memiliki peran utama dalam membentuk kebiasaan ini agar anak dapat tumbuh dengan nilai-nilai Islam yang kuat. Nah, bagaimana caranya?

Alasan Mengapa Anak Perlu Dibiasakan Berdzikir

Dzikir merupakan aktivitas mengingat Allah Ta’ala yang bisa dilakukan kapan saja, terutama setelah shalat. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sangat menganjurkan umatnya untuk berdzikir sebagai bentuk syukur dan pengingat akan kebesaran Allah Ta;ala. Berikut beberapa alasan penting mengapa anak perlu dibiasakan berdzikir sejak dini:

  1. Menanamkan Nilai Spiritual Sejak Kecil
    Anak yang terbiasa berdzikir akan lebih mudah memahami konsep ketuhanan dan merasakan kedekatan dengan Allah Ta’ala dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Membantu Menenangkan Hati
    Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). Dzikir bisa membantu anak merasa lebih tenang, terutama saat menghadapi tantangan atau rasa takut.
  3. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
    Dengan membiasakan anak berdzikir, mereka belajar untuk fokus dan berkonsentrasi pada satu aktivitas, yang juga berdampak positif pada kemampuan belajarnya.
  4. Membangun Kebiasaan Positif
    Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kecil akan lebih mudah bertahan hingga dewasa. Jika anak terbiasa berdzikir setelah shalat, mereka akan melanjutkan kebiasaan ini hingga dewasa.

Cara Membiasakan Anak Berdzikir Setelah Shalat

Agar anak terbiasa berdzikir setelah shalat, ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan:

1. Memberikan Contoh Langsung

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh dengan rutin berdzikir setelah shalat. Duduklah bersama anak dan bacakan dzikir dengan suara lembut agar mereka tertarik untuk mengikuti.

2. Menggunakan Dzikir Pendek dan Mudah Dihafal

Untuk anak yang masih kecil, mulai dengan dzikir yang sederhana seperti:

  • Subhanallah (Maha Suci Allah) – 33 kali
  • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) – 33 kali
  • Allahu Akbar (Allah Maha Besar) – 33 kali
  • La ilaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) – 1 kali

Pengulangan dzikir sederhana ini akan lebih mudah diingat oleh anak dibandingkan dengan dzikir panjang yang sulit dihafalkan.

3. Mengajak Berdzikir Bersama Setelah Shalat Berjamaah

Setelah shalat berjamaah di rumah, duduklah bersama anak dan ajak mereka untuk berdzikir bersama. Buat suasana yang nyaman agar anak merasa senang dan tidak terpaksa dalam menjalankan kebiasaan ini.

4. Menggunakan Media yang Menarik

Anak-anak sangat menyukai hal-hal yang bersifat visual dan audio. Untuk itu, manfaatkan buku cerita islami, video animasi, atau mendengar lantunan dzikir agar anak lebih antusias dalam belajar berdzikir.

5. Memberikan Penjelasan Sederhana tentang Manfaat Dzikir

Gunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan mengapa kita perlu berdzikir setelah shalat. Contohnya:

  • “Nak, kita berdzikir supaya Allah Ta’ala selalu ingat kita dan memberikan kita banyak kebaikan.”
  • “Dengan dzikir, hati kita jadi tenang dan Allah Ta’ala akan semakin menyayangi kita.”

Dengan penjelasan yang mudah dimengerti, anak akan lebih memahami makna di balik dzikir yang mereka ucapkan.

6. Memberikan Apresiasi dan Motivasi

Memberikan pujian atau apresiasi akan membantu anak lebih termotivasi untuk terus berdzikir. Anda bisa mengatakan, “Ibu senang sekali melihat kamu berdzikir. Semoga Allah Ta’ala selalu menjaga kamu, ya.” Bisa juga memberikan hadiah kecil atau stiker sebagai bentuk penghargaan.

7. Konsistensi dan Kesabaran

Membiasakan anak berdzikir membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan langsung berharap anak akan melakukan dzikir setiap selesai shalat tanpa lupa. Teruslah mengingatkan dan memberikan contoh dengan sabar.

Manfaat Dzikir bagi Anak

Selain aspek spiritual, dzikir juga memberikan manfaat lain yang dapat dirasakan oleh anak, seperti:

  • Mengembangkan kecerdasan emosional
    Dengan berdzikir, anak belajar mengendalikan emosi dan lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi.
  • Meningkatkan daya ingat dan kemampuan bahasa
    Menghafal dan mengulang bacaan dzikir dapat meningkatkan kemampuan daya ingat serta memperkaya kosa kata anak.
  • Membantu tidur lebih nyenyak
    Anak yang terbiasa berdzikir sebelum tidur biasanya lebih cepat tertidur dan merasa lebih nyaman.

Referensi Dzikir Setelah Shalat untuk Anak

Berikut adalah beberapa dzikir sederhana yang dapat diajarkan kepada anak setelah shalat:

  1. Istighfar
    Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah) – Dibaca 3 kali
  2. Dzikir Tasbih, Tahmid, Takbir
    • Subhanallah – 33 kali
    • Alhamdulillah – 33 kali
    • Allahu Akbar – 33 kali
  3. Tahlil
    La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir – Dibaca 10 kali

Ya, membiasakan anak berdzikir setelah shalat adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi kehidupan mereka di masa depan. Dengan memberikan contoh langsung, menggunakan media, serta memberikan apresiasi, anak akan lebih mudah terbiasa dengan dzikir setelah shalat.

Sebagai Parents, Anda memiliki kesempatan emas untuk menanamkan kebiasaan baik ini sejak dini. Dengan kesabaran dan konsistensi, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan memiliki ketenangan hati dalam menjalani hidup.

Ilustrasi: Pexels/Moh Ramezani

Referensi:

  1. Al-Qur’an, QS. Ar-Ra’d: 28
  2. Hadis Shahih Bukhari dan Muslim tentang anjuran berdzikir setelah shalat
  3. Buku “Mendidik Anak dalam Islam” – Abdullah Nashih Ulwan
  4. Artikel Islami dari situs resmi Kementerian Agama

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *