MYHOMMY.ID – Memilih sekolah untuk si kecil bukan perkara gampang, ya, parents? Apalagi kalau harus memilih antara TK konvensional atau Montessori. Keduanya punya pendekatan yang berbeda dalam mengajarkan anak, dan pastinya parents ingin yang paling cocok buat buah hati. Nah, supaya nggak bingung, yuk kita bahas satu per satu!
Apa Itu TK Konvensional dan Montessori?
TK Konvensional
Model pendidikan yang satu ini pasti sudah sering parents dengar. TK konvensional biasanya mengikuti kurikulum nasional dan lebih fokus menyiapkan anak masuk SD. Jadi, anak-anak akan belajar dengan jadwal yang sudah ditentukan dan dipandu oleh guru.
Ciri khasnya:
- Guru sebagai pusat pembelajaran. Anak mengikuti arahan dari guru.
- Kurikulum sudah ditetapkan. Ada standar pelajaran yang harus dipelajari.
- Belajar dengan jadwal yang terstruktur. Setiap hari ada mata pelajaran yang jelas.
- Penilaian berbasis tugas dan ujian. Ada rapor dan evaluasi rutin.
Montessori
Montessori adalah metode pendidikan yang lebih fleksibel dan membiarkan anak belajar sesuai minatnya. Dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, metode ini mendorong anak untuk mandiri dan aktif mengeksplorasi lingkungannya.
Ciri khasnya:
- Anak sebagai pusat pembelajaran. Anak bebas memilih aktivitas yang mereka suka.
- Lingkungan yang disiapkan untuk eksplorasi. Banyak alat peraga untuk membantu anak belajar.
- Belajar lewat pengalaman langsung. Anak lebih banyak praktek daripada teori.
- Evaluasi dengan observasi, bukan ujian. Guru melihat perkembangan anak secara alami.
Perbedaan TK Konvensional dan Montessori
Aspek | TK Konvensional | Montessori |
Pendekatan | Guru yang mengarahkan anak | Anak belajar sesuai ritme sendiri |
Struktur Kurikulum | Terstruktur dengan jadwal tetap | Fleksibel, sesuai minat anak |
Metode Pengajaran | Buku, tugas, dan ceramah | Eksplorasi, alat peraga, dan praktik langsung |
Penilaian | Tes dan ujian | Observasi perkembangan anak |
Peran Guru | Memberi instruksi dan tugas | Membimbing dan mengamati |
Kegiatan Harian | Terjadwal dan seragam untuk semua anak | Fleksibel, anak bisa memilih kegiatan |
Interaksi Sosial | Belajar dengan teman sebaya | Interaksi dengan berbagai usia |
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing
TK Konvensional
✅ Struktur yang jelas, anak terbiasa dengan rutinitas.
✅ Fokus pada akademik, anak lebih siap masuk SD.
✅ Interaksi sosial yang terarah, anak belajar bekerja sama dengan teman sebaya.
✅ Evaluasi terukur, orang tua bisa tahu perkembangan anak.
❌ Kurang fleksibel, anak harus mengikuti jadwal yang ditetapkan.
❌ Fokus akademik bisa membatasi kreativitas anak.
❌ Anak cenderung bergantung pada guru, kurang diberi kesempatan untuk mandiri.
Montessori
✅ Anak belajar sesuai minatnya, jadi lebih semangat.
✅ Mendorong kemandirian, anak belajar mengatur diri sendiri.
✅ Kelas multi-usia, anak lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam. ✅ Pembelajaran berbasis pengalaman, anak lebih memahami konsep secara mendalam.
❌ Tidak semua anak cocok, ada yang butuh lebih banyak arahan.
❌ Kurangnya struktur formal bisa membuat anak kaget saat masuk SD.
❌ Biaya lebih mahal dibanding TK konvensional.
Mana yang Lebih Cocok untuk Si Kecil?
Nggak ada jawaban pasti, parents! Semua tergantung karakter dan kebutuhan anak.
Pilih TK Konvensional jika:
- Moms ingin anak terbiasa dengan disiplin dan rutinitas.
- Si kecil lebih nyaman dengan instruksi langsung dari guru.
- Persiapan akademik jadi prioritas.
Pilih Montessori jika:
- Moms ingin anak belajar lebih bebas dan sesuai minatnya.
- Si kecil mandiri dan suka bereksplorasi.
- Moms ingin anak berinteraksi dengan berbagai usia.
Yang paling penting, Moms perlu mengenali karakter dan kebutuhan si kecil. Kalau masih bingung, coba deh kunjungi sekolahnya, ngobrol dengan guru, dan lihat langsung suasana belajarnya. Dengan begitu, Moms bisa lebih yakin memilih yang terbaik untuk anak.
Jadi, Moms lebih condong ke TK Konvensional atau Montessori nih? 😊
Ilustrasi: Pexels/Artem Podres
Referensi
- Montessori, M. (1912). The Montessori Method. New York: Frederick A. Stokes Company.
- Lillard, A. S. (2005). Montessori: The Science Behind the Genius. Oxford University Press.
- Haines, A., & Pickering, J. S. (2012). The Montessori Toddler. Workman Publishing.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2023). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.
0 Comments