MYHOMMY.ID – Halo, Moms & Dads! Pernah nggak sih ngerasa anak kita tiba-tiba jadi beda? Biasanya ceria, sekarang murung. Biasanya semangat sekolah, eh sekarang ngeluh sakit tiap pagi. Bisa jadi, ada sesuatu yang terjadi di sekolah — dan salah satunya bisa aja karena bullying.
Bully itu nggak selalu soal dorong-dorongan, lho. Kadang, ucapan yang nyelekit atau dijauhi teman juga bisa bikin anak merasa tersakiti. Nah, biar kita lebih sigap, yuk kenali tanda-tanda kalau anak mungkin lagi jadi korban bullying!
😞 1. Anak Sering Alasan Nggak Mau Sekolah
Kalau tiap pagi drama sakit perut, pusing, atau mual terus-terusan tanpa alasan medis yang jelas, coba deh tanyain pelan-pelan. Bisa jadi itu sinyal kalau anak lagi nggak nyaman di sekolah.
😶 2. Mood Anak Jadi Berubah
Anak yang biasanya rame dan ceria tiba-tiba jadi pendiam, gampang marah, atau sering nangis? Itu bisa jadi bentuk stres karena perundungan. Jangan buru-buru dimarahin, ya, bisa jadi mereka cuma belum tahu harus cerita ke siapa.
🙁 3. Nggak Mau Lagi Main Sama Teman
Biasanya anak kita suka main bareng teman tetangga atau satu geng di sekolah, sekarang malah suka menyendiri atau bilang “nggak pengen ketemu siapa-siapa”? Ini juga tanda-tanda yang patut diperhatikan.
📉 4. Nilai Sekolah Menurun
Anak yang merasa nggak aman di sekolah biasanya kesulitan fokus belajar. Kalau nilai mulai anjlok dan guru juga cerita anak jadi lebih pasif, mungkin ada yang mengganggu mental dan emosinya.
🎒 5. Sering Kehilangan Barang
Sering banget kehilangan pensil, penghapus, uang jajan, atau bahkan pulang dengan tas rusak? Bisa jadi bukan cuma “lupa” atau “jatuh”, tapi ada teman yang jailin.
😢 6. Ada Luka Tapi Nggak Mau Cerita
Kalau tiba-tiba ada memar, goresan, atau luka dan pas ditanya jawabannya cuma “jatuh”, tapi raut wajahnya nggak yakin—nah, ini patut dicurigai. Apalagi kalau sering kejadian.
🌙 7. Susah Tidur atau Sering Mimpi Buruk
Anak yang ngalamin tekanan emosional biasanya jadi susah tidur, gampang kebangun, atau mimpi buruk terus. Bahkan ada juga yang jadi ngompol lagi, padahal sebelumnya udah lepas dari itu.
💡 Jadi Orangtua, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
✅ Ajak Ngobrol Tanpa Menghakimi
Ciptain suasana ngobrol yang nyaman tiap hari. Bukan cuma tanya PR, tapi juga tentang teman-temannya, hal seru (atau nggak enak) yang dia alami.
✅ Dengarkan Dulu, Baru Tanggapi
Kalau anak cerita soal perlakuan buruk dari teman, jangan langsung nyuruh “bales aja!” atau “masa gitu aja nangis?”. Dengarkan dulu, validasi perasaannya, dan kasih pelukan.
✅ Kerjasama Bareng Sekolah
Laporkan dengan tenang tapi tegas. Minta pihak sekolah ikut bantu awasi dan lindungi anak kita. Ingat, kita dan guru itu tim, bukan saling menyalahkan.
✅ Bangun Rasa Percaya Diri Anak
Anak yang merasa dicintai, diapresiasi, dan punya kepercayaan diri, biasanya lebih tahan banting. Ajak mereka ikut kegiatan positif, kasih pujian atas hal-hal kecil, dan jangan bandingkan dengan anak lain.
Kapan Harus Minta Bantuan Profesional?
Kalau anak udah sampai tahap takut banget sekolah, jadi murung berat, atau bilang hal-hal mengkhawatirkan kayak “aku pengen menghilang”, segera konsultasi ke psikolog anak ya. Mental health anak itu sama pentingnya dengan fisik mereka.
Tugas kita bukan cuma ngasih makan dan baju bersih. Tapi juga jadi tempat paling aman buat anak pulang, curhat, dan jadi dirinya sendiri.
Yuk, lebih peka, lebih hadir. Kadang satu pelukan dan kata “Mama/Papa di sini buat kamu” aja udah cukup bikin dunia mereka terasa lebih aman. 💕
Ilustrasi: Freepik
📚 Referensi
- KPAI (2023). Data Pengaduan Bullying Anak di Indonesia
- UNICEF Indonesia. (2021). Protecting children from bullying in and out of school
- American Psychological Association. (2020). Bullying: What parents can do
- Komnas Perlindungan Anak. (2022). Laporan Tahunan Kasus Perundungan
0 Comments